loading...
Bursa calon Menko Polkam di kabinet Presiden Prabowo Subianto memunculkan dua nama besar: Mahfud MD dan Gatot Nurmantyo. Foto/Istimewa.
JAKARTA - Bursa calon Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan ( Menko Polkam ) dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto memunculkan dua nama besar: Mahfud MD dan Gatot Nurmantyo. Keduanya dinilai memiliki rekam jejak panjang di bidang masing-masing, baik dari sisi pendidikan maupun pengalaman karier.
Kursi Menko Polkam sendiri sudah lebih dari sepekan kosong setelah Budi Gunawan terkena reshuffle kabinet. Untuk sementara, posisi ini dijabat oleh Sjafrie Sjamsoedin sebagai Menko Polkam Ad Interim.
Baca juga: Menko Polkam dari Masa ke Masa, Ada Soerjadi Soedirdja, SBY, hingga Mahfud MD
Menurut pengamat politik Universitas Airlangga (Unair), Pribadi Kusman, Mahfud MD memiliki peluang besar karena berpengalaman di berbagai lembaga tinggi negara. “Pak Mahfud MD memiliki kredensial kuat secara hukum karena pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dan juga pernah menjabat Menko Polhukam. Namanya pun masih dianggap bersih,” jelasnya, Minggu (14/9/2025).
Di sisi lain, posisi Gatot Nurmantyo juga dinilai strategis karena kedekatannya dengan Presiden Prabowo. Selama menjabat sebagai Panglima TNI, Gatot berhasil membangun citra positif TNI sebagai institusi yang dicintai masyarakat.
Baca juga: Menko Polkam dan Menpora Baru Dilantik Besok? Kepala Bappisus: Nanti Kita Lihat Saja
Adu Pendidikan Mahfud MD dan Gatot Nurmantyo
Latar belakang pendidikan menjadi salah satu faktor pembeda antara kedua tokoh ini.
Riwayat Pendidikan Mahfud MD
Mahfud MD lahir di Sampang, Madura pada 13 Mei 1957. Sejak kecil, ia menempuh pendidikan ganda, sekolah umum di SD Negeri pada pagi hari dan Madrasah Ibtidaiyyah pada sore hari. Melansir laman MK, ia juga sempat belajar di Pondok Pesantren Somber Lagah, Desa Tegangser Laok.
Setelah lulus Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri Pamekasan pada 1974, Mahfud melanjutkan ke Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) Yogyakarta, sekolah kejuruan unggulan milik Departemen Agama. Tahun 1978, ia tamat dari PHIN lalu menempuh studi di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) dengan jurusan Hukum Tata Negara, sekaligus kuliah di Jurusan Sastra Arab Universitas Gadjah Mada (UGM).