Kronologi kematian Alvaro hingga ditemukan di Bogor

1 week ago 25

Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya mengungkap kronologi kematian Alvaro Kiano Nugroho (6) atau AKN yang diduga dilakukan oleh ayah tirinya bernama Alex Iskandar (AI) dengan cara dibekap.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto saat konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin, menjelaskan hal tersebut diakui oleh tersangka yang berawal menculik korban AKN.

"Saat membawa korban dari salah satu masjid di wilayah Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan dalam kondisi menangis yang tidak berhenti, sehingga dibekap sampai meninggal dunia," katanya.

Setelah korban meninggal, tersangka membungkus jenazah dengan tas plastik berwarna hitam, dan membuang di wilayah Tenjo, Bogor.

"Tepatnya di jembatan Cilalay, pada tanggal 9 Maret 2025 pada malam hari, atau tiga hari setelah diketahui AKN hilang," kata Budi.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo menjelaskan korban ditemukan berdasarkan saksi-saksi kunci yang sudah diperiksa.

"Ada satu saksi inisial G yang mana saksi kunci itu yang diajak oleh tersangka untuk mengambil plastik itu. Tapi untuk isinya dia menyatakan bahwa dia tidak tahu dan disampaikan oleh tersangka bahwa isinya bangkai hewan," katanya.

Kemudian setelah dilakukan rekonstruksi ulang, saksi tersebut menunjukkan tempat bungkusan plastik itu dibuang.

"Selanjutnya setelah dibantu dengan unit K-9 dari Mabes Polri dan juga dari Polda Metro Jaya, kita menemukan adanya kerangka manusia yang diduga korban AKN," kata Ardian.

Polres Metro Jakarta Selatan menyebutkan ayah tiri sekaligus pelaku pembunuhan anak Alvaro Kiano Nugroho (6), Alex Iskandar (AI) sempat menyimpan mayat Alvaro selama tiga hari di garasi mobil.

"Ada informasi katanya jenazah ini sempat ditaruh di garasi depan rumah oleh tersangka ini. Baru tiga hari kemudian dibuang ke Tenjo, Bogor," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Ardian mengatakan awalnya pembunuhan terjadi pada Kamis (6/3) di rumah pelaku yang berada di Tangerang. Namun, usai aksi keji tersebut, pelaku langsung menyembunyikan mayat di garasi mobil.

"Nah, setelah itu tidak langsung dibuang ke Tenjo, tiga hari ditaruh di garasi. Jadi ketutupan ada posisi mobil silver di belakang garasi selama tiga hari di situ," ucapnya.

Lalu, pada Senin (9/3), jenazah dibuang menggunakan mobil ke daerah Tenjo tepatnya di bawah jembatan.

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |