Polisi pastikan pelaku pengeroyokan di Kalibata tidak pakai senjata

1 hour ago 5

Jakarta (ANTARA) - Kepolisian memastikan pelaku pengeroyokan serta perusakan yang menewaskan penagih hutang atau mata elang (matel) di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12) malam tidak menggunakan senjata apapun atau tangan kosong.

"Kalau luka dari sajam (senjata tajam) gak ada, benda tumpul gak ada, itu hanya menggunakan tangan saja. Tangan kosong saja," kata Kapolsek Pancoran Kompol Mansur kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Dia menegaskan para pelaku yang diburu itu hanya memakai tangan kosong saat melawan, bukan memakai senjata tajam ataupun pistol.

Oleh sebab itu, dia mengatakan tidak ada penembakan dalam kasus pengeroyokan dan perusakan tersebut.

"Nihil untuk bawa penembakan, senjata tajam dan sebagainya, gak ada," ujar Mansur.

Sebelumnya, Kepolisian memeriksa enam saksi terkait kasus pengeroyokan serta perusakan yang menewaskan penagih hutang atau mata elang (matel) di seberang Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12) malam.

Polisi juga menyebutkan hutang sepeda motor menjadi penyebab pengeroyokan dan perusakan tersebut.

Pemilik kendaraan, sampai dengan saat ini, belum menerima uang sepeserpun sehingga mengerahkan temannya untuk menagih.

Namun, diketahui dua orang berinisial MET dan NAT yang bertugas menagih utang itu malah dikeroyok hingga meninggal dunia.

Tak hanya pengeroyokan, sekelompok massa tersebut juga melakukan perusakan dengan membakar kios, warung serta kendaraan bermotor.

Pada Jumat pagi, TNI dan Polri masih terus berjaga di lokasi tersebut untuk memastikan kondisi aman bagi masyarakat yang melintas.

Baca juga: Polisi periksa enam saksi kasus pengeroyokan di Kalibata

Baca juga: Pengeroyokan di Kalibata, Polda Metro Jaya benarkan dua orang tewas

Baca juga: 9 kios dan 8 kendaraan terbakar akibat pengeroyokan di Kalibata

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |