Sarat Perenungan, Rangkai Rilis Album Pekik Hening di Lantang Angan

5 days ago 13

Jakarta (pilar.id) – Grup musik Rangkai resmi merilis album penuh bertajuk Pekik Hening di Lantang Angan pada 28 Februari 2025, menjelang bulan Ramadan 1446 H. Album ini hadir setelah tiga single sebelumnya, yaitu Seperti Rindu, Mesra Tanpa Kata, dan Puan, Kau Beri Nyawa, yang telah dirilis sejak 2023.

Album ini menjadi refleksi mendalam bagi pendengar, sejalan dengan nuansa Ramadan yang identik dengan perenungan dan introspeksi diri. Judul Pekik Hening di Lantang Angan merupakan ungkapan mendiang Ade Firza Paloh, yang berperan sebagai produser album sebelum kepergiannya.

Ia merangkum makna perjalanan musikal Rangkai dan menyebut mereka sebagai kumparan yang tampak diam, tetapi sebenarnya memiliki rotasi tinggi.

Perjalanan Produksi yang Penuh Makna

Meskipun kehilangan sosok produser yang mereka hormati, Rangkai tetap melanjutkan proyek album ini bersama Setengah Lima Records. Album ini berisi 11 lagu yang menjadi cerminan perjalanan spiritual dan pencarian makna hidup.

Mirza Elba Febrian, gitaris Rangkai, mengungkapkan bahwa proses produksi album ini sangat menguras tenaga, tetapi juga membawa banyak pelajaran berharga.

“Dari proses panjang ini, gue semakin yakin kalau rezeki bisa datang dari mana saja, gak melulu berupa uang. Bisa berkolaborasi dengan musisi yang biasanya cuma bisa kita tonton, itu pengalaman luar biasa buat gue,” ungkapnya.

Salah satu lagu andalan dalam album ini adalah Selam Hati Sulam Diri, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Endah Widiastuti dari Endah N Rhesa.

“Ketika Rangkai mengajak saya mengisi vokal di lagu ini, saya langsung menyanggupi karena albumnya sangat konseptual. Proses rekaman juga menyenangkan karena saya diberi kebebasan untuk improvisasi dan merespons melodi vokal Bimo,” ujar Endah.

Kontemplatif dan Penuh Simbolisme

Album Pekik Hening di Lantang Angan memiliki konsep yang unik, di mana tracklist-nya disusun berdasarkan enam tahap penciptaan alam semesta menurut Al-Qur’an, yaitu:

  • Ledakan pertama dan munculnya cahaya – Api, Kejora Cinta
  • Jagad mengembang – Ruang, Seperti Rindu, Mesra Tanpa Kata
  • Unsur alam mulai menemukan bentuknya – Isyarat Hawa, Puan Kau Beri Nyawa
  • Benturan alam raya – Pertengkaran, Tabir
  • Alam mulai stabil – Selam Hati Sulam Diri
  • Alam regenerasi – Seberang Fana

Trio Rangkai, yang terdiri dari Mirza (Gitar Klasik), Rai (Kontrabas), dan Bimo (Vokal, Gender/Gamelan Jawa), dibantu oleh berbagai pihak dalam proses produksi. Mixing dan mastering dikerjakan oleh Ruang Waktu Music, Lokale Satin Studio, dan Earspace Studio, sementara artwork album digarap oleh Khalid Albakaziy.

Sebagai bagian dari refleksi Ramadan, album Pekik Hening di Lantang Angan resmi dirilis di semua platform musik digital mulai 28 Februari 2025. Album ini diharapkan menjadi teman perjalanan spiritual bagi para pendengar, baik sebagai pendamping kopi pahit kehidupan maupun biskuit manis kebahagiaan. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |