Sopir angkot yang tewas di Setiabudi tak alami kekerasan sebelumnya

5 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Polisi memastikan sopir angkutan kota (angkot) rute 44 jurusan Kampung Melayu - Tanah Abang yang tewas di Jalan Prof. Dr Satrio, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, tak mengalami kekerasan.

"Pemeriksaan identifikasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," kata Kapolsek Setiabudi, Kompol Firman kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Firman mengatakan peristiwa terjadi pada Senin pagi pukul 08.00 WIB yakni ketika korban sedang mengemudikan angkot bernopol B 1715 VT.

Kemudian, saat ada penumpang yang turun, korban mendadak seperti mengalami kejang hingga tubuhnya bersandar ke penumpang yang duduk di bagian depan sebelahnya.

Terlihat korban tampak seperti pingsan tak bergerak dan tak berbicara apapun sehingga para penumpang memilih keluar dari angkot.

"Setelah itu, para penumpang keluar dari angkot, karena mobilnya berhenti agak di tengah, maka salah satu pengemudi (warga) yang lewat meminggirkan mobil angkot tersebut," katanya.

Dia menerangkan, polisi yang menerima informasi itu lalu mendatangi lokasi kejadian dan mengecek kondisi korban, ternyata korban diketahui sudah tidak bernyawa.

"Korban tinggal seorang diri dan tidak miliki tempat tinggal (tidur di kolong Flyover Terminal Kampung Melayu)," ujarnya.

Sebelumnya, viral di media sosial adanya sopir angkot yang tewas di dalam mobilnya, kawasan Jalan Dr. Satrio, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Senin pagi.

Baca juga: Pria ditemukan tewas di ruang sopir Ombudsman RI

Baca juga: Ratusan sopir tes urine di Terminal Pulo Gebang

Baca juga: Polisi salurkan bantuan sembako kepada sopir truk angkutan barang

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |