UMJ Kembali Jadi Tuan Rumah Pengkajian Ramadan 1446 H PP Muhammadiyah

5 days ago 6

loading...

UMJ kembali menjadi tuan rumah kedua kalinya dalam agenda Pengkajian Ramadan 1446 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Foto/UMJ.

JAKARTA - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kembali menjadi tuan rumah kedua kalinya dalam agenda Pengkajian Ramadan 1446 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengkajian yang mengangkat tema ‘Pengembangan Wasathiyah Islam Berkemajuan: Tujuan Teologis, Ideologis, dan Praksis’ dihadiri sekitar 700 lebih peserta.

Peserta pengkajian berasal dari seluruh unsur pimpinan pusat, wilayah, daerah serta unsur pembantu pimpinan pusat Muhammadiyah dan Aisyiyah. Persebaran peserta ini berasal dari wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat hingga Sumatera.

Pengkajian ini dilakukan di dua lokasi yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan di Jakarta tepatnya di Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir menyampaikan bahwa isu wasathiyah telah menjadi pemikiran utama keislaman di Indonesia dan isu penting yang di suarakan di berbagai forum dunia. Wasathiyah telah menjadi konsep yang jelas dan tercantum dalam Q.S. Al Baqarah ayat 143.

“Wasathiyah islam berkemajuan bukan sekedar pada sikap semata tetapi juga memberikan alternatif dari tengah dimana kita harus pro dunia tapi membawa dunia untuk kemaslahatan hidup dan menjadi tempat aman menuju akhirat,” katanya, melalui siaran pers, Jumat (7/3/2025)

Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada UMJ untuk menjadi tuan rumah pengkajian ini selama dua kali berturut-turut. Ia menegaskan bahwa amanah ini merupakan suatu kehormatan besar bagi UMJ.

“UMJ merupakan perguruan tinggi tertua yang dimiliki UMJ yang memiliki 59 program studi, banyak di antaranya telah meraih predikat unggul. UMJ terus berbenah dan berupaya meningkatkan kualitas dalam berbagai aspek pendidikan,” ujarnya.

Majelis Pembinaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan mengatakan Pengkajian kali ini merupakan model baru yang dikembangkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan harapan dapat menjadi pendekatan yang bermanfaat. Muhammadiyah berkomitmen untuk mengimplementasikan nilai-nilai wasatiyah ini secara lebih kuat, baik dalam aspek teologis, ideologis maupun praktiknya.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan beberapa program yang dibuat oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memajukan Indonesia. Menurutnya proses lima tahun ini akan sangat menentukan Indonesian untuk bangkit menjadi negara maju atau terperangkap menjadi negara berkembang. Program yang buat ini bisa berlangsung dengan baik jika adanya kerjasama dari berbagai pihak seperti Muhammadiyah.

Ditambahkan yang disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI Ir. Sakti Wahyu Trenggono menekankan sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia harus menjadikan laut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Ia juga menekankan bahwa sinergi dan kolaborasi dengan Muhammadiyah merupakan faktor kunci dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan, yang menjadi bagian dari strategi besar menuju Indonesia Emas 2045.

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |