Jakarta (ANTARA) - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri sedang melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran ruko di Kemayoran yang menewaskan 22 orang.
"Pada saat ini Tim Labfor Polri sudah hadir dan melaksanakan olah TKP," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, olah TKP yang dilakukan itu untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran ruko di Jakarta Pusat (Jakpus) itu secara saintifik dan mengetahui sumber api pertama.
Meskipun dari keterangan yang sudah diterimanya bahwa dugaan kebakaran terjadi karena terbakarnya baterai drone, namun semua itu harus dibuktikan sehingga TIM Labfor dikerahkan.
"Kalau dari keterangan tadi, memang sementara baru karena baterai drone yang terbakar. Namun sebabnya terbakar, saat ini Tim Labfor masih bekerja," katanya.
Baca juga: Kebakaran ruko Jakpus, pemicunya diduga baterai drone terbakar
Baca juga: Kebakaran ruko Jakpus, korban tewas jadi 22 orang
Kapolres juga memastikan akan memeriksa sejumlah saksi hingga pemilik usaha dan gedung yang terbakar dan 22 orang korban tewas akibat kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone di Kemayoran, Jakpus, itu.
"Kami secara proaktif akan kami lakukan pemeriksaan di Polres. Tadi, sudah beberapa kami bawa, ke Polres Jakarta Pusat untuk pemeriksaan," kata Susatyo.
Susatyo mengatakan bahwa pihaknya akan memeriksa pemilik usaha dan juga pemilik gedung yang terbakar pada Selasa siang itu.
"Mohon waktunya agar Tim Labfor bisa segera menangani dan mengetahui titik sumber api pertama dari kebakaran ini," ujarnya.
Susatyo memastikan bahwa penanganan kebakaran Ruko Terra Drone tersebut akan dilakukan secara serius, apalagi banyak korbannya.
"Kami juga melakukan pemeriksaan kepada semua saksi-saksi, termasuk nanti pemilik usaha maupun pemilik gedung. Kami serius untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap perkara kebakaran ini," ujarnya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.















































