Seribu lebih personel gabungan dikerahkan untuk kawal aksi di Jakpus

17 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan sedikitnya 1.610 personel gabungan dari TNI, Polri dan Pemda DKI untuk mengawal aksi unjuk rasa oleh sejumlah elemen masyarakat di daerah itu.

"Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin.

Menurut dia, di Jakarta Pusat terdapat aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah aliansi masyarakat, yakni di depan Gedung DPR/MPR RI, Kawasan Monas dan Kemendikdasmen RI.

Untuk memastikan keamanan kata Susatyo, sebanyak 1.610 personel gabungan dikerahkan guna mengawal jalannya aksi unjuk rasa.

Susatyo meminta massa untuk menggelar aksi secara damai dan tertib, dilarang membakar ban dan merusak fasilitas umum atau menutup jalan.

"Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif," katanya.

Terkait skenario pengalihan lalu lintas, polisi menyebut sifatnya situasional. Namun warga diimbau untuk menghindari kawasan DPR selama aksi berlangsung dan disarankan menggunakan jalur alternatif.

"Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami," kata Susatyo.

Dalam kesempatan itu, Susatyo mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah termakan hoaks yang beredar di media sosial dan informasi yang berpotensi memicu kegaduhan.

"Petugas keamanan tidak membawa senjata api dan melayani warga yang menyampaikan pendapatnya dengan humanis serta profesional," kata dia menambahkan.

Baca juga: 8.340 personel gabungan dikerahkan kawal aksi unjuk rasa di Jakarta

Baca juga: Hampir 5000 personel disiapkan untuk kawal aksi buruh di Jakarta

Baca juga: 1.250 personel gabungan kawal unjuk rasa di DPR

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |