Mensos Minta Maaf! 1,9 Juta Data Penerima Bansos Dikoreksi

11 hours ago 6

JAKARTA - Kabar kurang menyenangkan datang dari penyaluran bantuan sosial (bansos). Sebanyak 1, 9 juta data penerima bansos mengalami koreksi dalam proses penyaluran terbaru. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin timbul.

“Kita lakukan penyesuaian-penyesuaian. Jadi, sebagian besar ya masih menerima bansos. Tapi, sebagian lagi sekitar 1, 9 juta itu terkoreksi, ” ujar Gus Ipul usai acara di Pusat Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2025).

Menurut Gus Ipul, perubahan ini terjadi karena adanya penerima yang sebelumnya mendapatkan bansos di triwulan pertama, namun tidak lagi memenuhi syarat di triwulan kedua. Sebaliknya, ada pula yang baru terdata sebagai penerima.

“Maka itu, kepada bapak-bapak, ibu-ibu sekalian yang mungkin tidak menerima bansos lagi, saya ingin sampaikan mohon maaf. Ini bukan maunya Menteri, bukan maunya Kementerian Sosial, tapi ini adalah memang sesuai data yang diberikan kepada kami, ” lanjutnya.

Gus Ipul menegaskan komitmennya untuk memastikan bansos tepat sasaran. Koreksi data dilakukan untuk memastikan bantuan disalurkan kepada mereka yang benar-benar berhak. Pemerintah secara berkala mencocokkan data di lapangan dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memvalidasi penerima.

Kemensos juga tengah mengevaluasi mekanisme penyaluran bansos. Sebagian bantuan yang sebelumnya disalurkan melalui PT Pos Indonesia kini dialihkan ke sistem Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) melalui rekening kolektif di bank.

“Selama ini, hampir 5 juta keluarga penerima manfaat yang kita salurkan lewat PT Pos. Hasil data terbaru, setelah dikoreksi, ternyata sebagian besar itu seharusnya cukup lewat Himbara, ” jelasnya.

Gus Ipul berharap masyarakat memahami potensi keterlambatan penyaluran bansos selama masa transisi dan penyesuaian ini. Perubahan ini penting agar bantuan tepat sasaran dan menghindari penyalahgunaan.

Per 1 Juli 2025, realisasi penyaluran bansos tahap kedua Program Keluarga Harapan (PKH) telah mencapai lebih dari 8, 04 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Jumlah ini setara dengan 80, 49 persen dari total kuota penerima, dengan nilai bantuan yang telah digelontorkan mencapai Rp 5, 8 triliun.

Bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau bansos sembako telah disalurkan kepada lebih dari 15, 4 juta KPM, atau sekitar 84, 71 persen dari total kuota, dengan total nilai mencapai Rp 9, 2 triliun.

Saya ingat betul bagaimana sulitnya beberapa waktu lalu ketika data penerima bantuan tumpang tindih. Semoga dengan pembaruan dan koreksi data ini, semakin banyak keluarga yang membutuhkan bisa terbantu, dan penyaluran bantuan menjadi lebih efisien dan tepat sasaran. (WartaSosial.com)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |