Pemkot Surabaya Pastikan Harga Pangan Stabil Jelang Nataru, Koordinasi dengan OJK dan BI

23 hours ago 11

Surabaya (pilar.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan bahwa harga serta ketersediaan bahan pangan di Kota Pahlawan tetap terkendali menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Surabaya untuk menjaga stabilitas harga pangan dan mendukung daya beli masyarakat, terutama saat puncak konsumsi menjelang liburan akhir tahun.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa meski terjadi kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti cabai rawit, secara keseluruhan harga pangan di Surabaya masih stabil dan berada dalam koridor yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Kenaikan harga cabai rawit, kata Eri, disebabkan oleh cuaca ekstrem yang mengakibatkan gagal panen di sejumlah daerah penghasil cabai. Namun, di Surabaya, harga cabai rawit masih berada di bawah batas tertinggi yang ditentukan oleh Kementerian Perdagangan.

“Kenaikan harga cabai rawit dipengaruhi oleh faktor cuaca ekstrem dan gagal panen di daerah penghasil. Namun, di Surabaya, harganya masih berada di bawah batas tertinggi yang ditetapkan kementerian,” jelas Eri, pada Minggu (14/12/2025).

Koordinasi Intensif dengan OJK, BI, dan Forkopimda

Untuk memastikan stabilitas harga dan pasokan pangan menjelang Nataru, Pemkot Surabaya terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Salah satunya adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya. Melalui pertemuan rutin, Pemkot bersama instansi terkait melakukan pemantauan untuk menjaga kestabilan harga serta pasokan bahan pangan di pasar-pasar Surabaya.

“Pemkot ada meeting poin dengan OJK, Bank Indonesia, dan Forkopimda terkait dengan bahan pokok menghadapi Nataru,” ujar Eri Cahyadi menambahkan.

Pemantauan Intensif Terhadap 12 Komoditas Utama

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, menambahkan bahwa stok pangan di Surabaya menjelang Nataru dipastikan aman. Menurutnya, sebagian besar harga komoditas pangan relatif stabil, dengan kenaikan harga yang cukup terasa hanya terjadi pada cabai rawit. Komoditas pangan lainnya, seperti daging sapi, ayam ras, telur ayam ras, serta bawang merah dan bawang putih, tetap stabil harganya.

“Secara umum, harga kebutuhan pokok relatif stabil. Kenaikan yang cukup terasa hanya terjadi pada cabai rawit, sementara komoditas lainnya tetap stabil dan ketersediaannya aman menjelang Natal dan Tahun Baru,” kata Antiek.

Antiek juga mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya akan terus melakukan pemantauan intensif terhadap harga dan kualitas bahan pangan di pasar-pasar tradisional dan modern. Pemantauan ini meliputi pemeriksaan masa kedaluwarsa dan ketersediaan stok produk pangan yang dijual. Sebanyak 12 komoditas utama menjadi fokus pengawasan, antara lain daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai rawit, cabai merah besar, bawang merah, bawang putih, kedelai, gula, dan minyak goreng.

Imbauan untuk Belanja Bijak

Sebagai langkah preventif, Antiek mengimbau masyarakat untuk berbelanja dengan bijak dan tidak melakukan pembelian berlebihan, yang berpotensi menyebabkan pemborosan pangan atau food loss. Mengingat ketersediaan bahan pangan di Surabaya aman, masyarakat diharapkan membeli sesuai kebutuhan dan menghindari pembelian dalam jumlah yang tidak realistis.

“Belanja secukupnya saja. Selain ketersediaan aman, belanja berlebihan juga berpotensi menimbulkan food loss atau pemborosan yang justru merugikan,” pungkas Antiek.

Dengan langkah-langkah koordinasi yang terus diperkuat antara Pemkot Surabaya, OJK, BI, serta Forkopimda, diharapkan Surabaya dapat melewati periode Nataru 2025 dengan kondisi yang stabil, tanpa adanya lonjakan harga yang signifikan yang dapat merugikan masyarakat. (rio)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |