Pertamina Tingkatkan Distribusi LPG Subsidi di Banda Aceh, Pasokan Naik 40 Persen Pascabencana

6 hours ago 8

Jakarta (pilar.id) – PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) terus mempercepat pemulihan distribusi energi di wilayah terdampak bencana, khususnya di Provinsi Aceh. Upaya tersebut ditunjukkan dengan peningkatan signifikan pasokan LPG, termasuk LPG subsidi 3 kilogram, ke sejumlah daerah.

Di Kota Banda Aceh, penyaluran LPG subsidi saat ini mencapai sekitar 20 metrik ton per hari. Jumlah tersebut berada di atas rata-rata pasokan normal harian sebagai langkah antisipasi terhadap lonjakan kebutuhan masyarakat pascabencana.

Secara akumulatif di tingkat provinsi, distribusi LPG subsidi di Aceh yang biasanya berada di kisaran 261 metrik ton per hari, meningkat menjadi 366 metrik ton per hari selama masa tanggap bencana. Kenaikan ini setara dengan peningkatan sekitar 40 persen dibandingkan kondisi normal. Selain LPG subsidi, pasokan LPG non subsidi atau LPG PSO, seperti tabung 12 kilogram, juga mengalami peningkatan dengan persentase yang relatif sama.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menjelaskan bahwa peningkatan penyaluran LPG tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga ketersediaan energi bagi masyarakat Aceh. Langkah ini juga ditujukan untuk mempercepat pemulihan distribusi energi di tengah tantangan pascabencana.

Menurut Fahrougi, Pertamina memprioritaskan kehadiran energi dan bantuan kemanusiaan secara tepat waktu dan tepat sasaran dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan. Pasokan LPG dinilai sebagai kebutuhan vital masyarakat dalam aktivitas sehari-hari sehingga harus tetap terjaga.

Dalam pelaksanaannya, distribusi LPG dilakukan melalui berbagai moda transportasi, mulai dari jalur darat, laut, hingga udara. Pertamina juga memanfaatkan jalur alternatif mengingat sejumlah akses jalan dan jembatan di Aceh masih mengalami kerusakan akibat bencana.

Fahrougi menambahkan bahwa secara umum kondisi stok LPG di Aceh masih dalam keadaan aman. Namun, proses distribusi di lapangan menghadapi tantangan besar akibat keterbatasan akses ke beberapa wilayah terdampak.

Untuk memastikan pemerataan pasokan, Pertamina Patra Niaga juga menggelar Operasi Pasar LPG di sejumlah titik di Aceh. Inisiatif ini bertujuan menjangkau masyarakat secara langsung sekaligus menekan potensi kepanikan pembelian serta praktik spekulasi yang dapat merugikan konsumen.

Dalam aspek pengawasan, Pertamina bekerja sama dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, serta aparat terkait lainnya. Sinergi ini difokuskan pada pengendalian distribusi dan pencegahan penyalahgunaan LPG subsidi 3 kilogram yang diperuntukkan bagi masyarakat yang berhak.

Pertamina juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, aparat keamanan, media, hingga masyarakat luas, dalam menjaga kelancaran pasokan energi selama masa pemulihan pascabencana. Masyarakat yang menemukan indikasi penyalahgunaan LPG subsidi diimbau untuk melaporkannya melalui Pertamina Contact Centre 135 agar dapat segera ditindaklanjuti. (ret)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |