Pria tanpa identitas tewas diduga jadi korban pembunuhan di Jaktim

13 hours ago 15

Jakarta (ANTARA) - Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas diduga jadi korban pembunuhan oleh seorang preman di dekat Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur (Jaktim), Rabu pagi, sekitar pukul 05.30 WIB.

Pemilik warung makan Husaini di Jakarta, Rabu, mengatakan, sekitar pukul 04.51 WIB, korban datang di depan tempat usahanya membawa karung putih.

Kemudian, korban mengambil sapu lidi dan pengki untuk membersihkan sampah yang ada di jalanan.

"Saya tinggal ke pasar buat belanja. Pas balik lagi sudah ramai orang dan saya tanya kenapa tidak ada yang jawab. Pas saya lihat yang tadi nyapu depan warung saya sudah tergeletak," katanya.

Baca juga: Polisi ungkap kondisi mayat korban yang dianiaya kekasihnya di Jaktim

Menurut dia, korban bukan merupakan warga sekitar karena dia tidak pernah melihat sebelumnya. Korban mendapatkan sejumlah luka senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya hingga darah mengalir di jalanan.

Usai ditusuk berulang kali, korban tergeletak di jalan raya dan masih bernafas saat dipindahkan ke tempat aman.

Pelaku diduga sudah diamankan pihak kepolisian dengan tangan terikat usai membunuh korban.

Pihak kepolisian juga sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini dan pelaku mengaku kepada pihak kepolisian menabrak korban.

"Kalau kata orang terminal, pria ini suka bersih-bersih tidak boleh liat kotor sedikit," ujar Husaini.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Ciracas Iptu Nasruki mengaku masih mendalami keterangan pelaku karena keterangannya berubah-ubah.

"Dia ngaku tabrak korban, jadi kami masih mencari kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi," kata Nasruki.

Baca juga: Polisi dalami motif pria bunuh rekan kerja di Kembangan Jakbar

Baca juga: Anak SD perempuan di Jakut tewas setelah dijerat kabel

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |