Semarang (pilar.id) – Diponegoro International Youth Festival (DIYF) 2024 kembali digelar setelah lima tahun vakum. Acara yang digelar di Gedung Art Center UNDIP, Semarang ini mengusung tema World on a Plate, Culture on a Stage.
Festival ini juga menampilkan pentas seni tradisional yang meriah dengan partisipasi dari mahasiswa internasional dan lokal.
DIYF 2024 merupakan inisiatif dari Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Diponegoro (UNDIP), yang kini menjadi bagian dari Direktorat Reputasi, Kemitraan, dan Konektivitas Global UNDIP, yang dikoordinasi oleh Wakil Rektor IV.
Festival ini melibatkan 71 mahasiswa internasional yang berasal dari berbagai negara seperti Belanda, Thailand, Malaysia, Jerman, Afghanistan, Botswana, China, Ghana, Madagaskar, Nigeria, Pakistan, Sierra Leone, Uzbekistan, Tajikistan, Papua Nugini, India, Timor Leste, Yaman, Kiribati, Kenya, Solomon Island, Amerika Serikat, hingga Polandia.
Wijayanto, S.I.P., M.Si., Ph.D., Wakil Rektor IV UNDIP, memberikan sambutan hangat dan secara resmi membuka acara DIYF 2024.
Dalam sambutannya, ia mengajak mahasiswa untuk terus menggelorakan semangat Diponegoro yang pemberani. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi global dalam menghadapi tantangan zaman, mengingat generasi muda memiliki potensi untuk mengubah masa depan.
Pulung Widhi Hari Hananto, S.H., M.H., LL.M., Wakil Direktur Kemitraan dan Konektivitas Global UNDIP, mengapresiasi antusiasme mahasiswa internasional dalam menyukseskan acara ini.
Menurutnya, menghidupkan kembali DIYF sebagai acara tahunan adalah langkah strategis dalam mendukung internasionalisasi UNDIP, sekaligus memajukan kebudayaan lokal.
Rangkaian Acara DIYF 2024: Kuliner, Gala Dinner, dan Cultural Night
Terdapat tiga rangkaian acara utama yang memeriahkan DIYF 2024, yaitu Culinary Festival, Gala Dinner, dan Cultural Night. Pada Culinary Festival, mahasiswa internasional memperkenalkan berbagai makanan khas dari negara asal mereka.
Beberapa hidangan yang disajikan antara lain nasi briyani dari Pakistan, plov dari Tajikistan, dan stoopkoeken dari Belanda. Pengunjung pun dapat mencicipi berbagai hidangan sambil mengetahui cerita di balik makanan tersebut.
Pada puncak acara Cultural Night, festival ini dibuka dengan penampilan Diponegoro Orchestra yang mengiringi lagu “Pergilah Kasih” karya Chrisye, yang dilantunkan dengan indah oleh Lalaina dari Madagaskar. Fashion show yang dibawakan oleh mahasiswa internasional juga turut menambah kemeriahan acara.
Tidak ketinggalan, mahasiswa internasional turut ambil bagian dalam pertunjukan seni. Misalnya, Janne dari Jerman yang menari Tor Tor bersama UKMF FEB, dan Michalina dari Polandia yang menampilkan tari Kuntulan dan tari Gugur Gunung bersama mahasiswa FIB UNDIP.
Penampilan seni lainnya termasuk tari Saman dari UKM Saman FIB UNDIP dan Gambang Semarang oleh mahasiswa FIB UNDIP. Cultural Night ditutup dengan penampilan Paduan Suara Mahasiswa Fakultas Hukum UNDIP.
Diponegoro International Youth Festival 2024 berhasil meriah dan diharapkan akan lebih sukses di tahun mendatang. Acara ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperkenalkan keberagaman budaya, tetapi juga mendukung visi UNDIP sebagai World Class University (WCU).
Dengan terus mempromosikan keberagaman budaya Indonesia, UNDIP berkomitmen untuk menjadi tempat belajar yang menarik bagi mahasiswa internasional. (usm/hdl)