Harga Bitcoin Melonjak, Peluang Tembus 100 Ribu Dollar AS Semakin Dekat

2 months ago 43

Jakarta (pilar.id) – Harga Bitcoin mengalami lonjakan signifikan pada November 2024, tercatat naik lebih dari 40,8 persen dalam sebulan, dan menembus angka 99 ribu Dollar AS.

Kenaikan ini terjadi di tengah rilis data ekonomi makro Amerika Serikat yang sesuai dengan ekspektasi pasar, seperti klaim pengangguran dan data inflasi Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang menjadi indikator inflasi utama Federal Reserve (The Fed).

Data inflasi AS menunjukkan kenaikan 2,3 persen dari tahun ke tahun (YoY) dan 0,2 persen dari bulan sebelumnya, yang sesuai dengan prediksi pasar.

Angka ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Desember, dengan peluang mencapai 66,5 persen berdasarkan CME FedWatch Tool.

Potensi Bitcoin Tembus 100 Ribu Dollar AS

Fyqieh Fachrur, trader Tokocrypto, menganggap momentum ini sebagai kesempatan besar bagi investor untuk memanfaatkan peluang jangka pendek maupun jangka panjang.

Ia menjelaskan, “Kenaikan harga Bitcoin yang signifikan menunjukkan bahwa sentimen investor terhadap aset kripto masih sangat kuat. Terutama setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS, yang meningkatkan optimisme pasar. Akumulasi BTC oleh investor besar juga mencerminkan prospek apresiasi nilai Bitcoin di masa depan.”

Secara teknikal, Bitcoin mempertahankan dukungan kuat di sekitar level 90.250 Dollar AS, yang mencakup level Fibonacci retracement 0,236 dan Exponential Moving Average (EMA) 100 hari. Indikator RSI menunjukkan pemulihan dari zona jenuh jual, yang memperkuat potensi kenaikan harga.

“Bitcoin telah menguji ulang level 91 ribu Dollar AS, yang mengonfirmasi bahwa level resistensi lama kini berubah menjadi level support baru. Dengan menembus angka 94.500 Dollar AS, Bitcoin berpeluang besar mencapai angka psikologis 100 ribu Dollar AS sekitar Rp1,58 miliar) pada akhir Desember 2024,” kata Fyqieh.

Meskipun harga Bitcoin saat ini masih menghadapi koreksi, tren bullish tetap dominan. Indikator teknikal menunjukkan potensi yang menjanjikan, ditambah dengan akumulasi oleh institusi besar seperti perusahaan asal China, SOS Limited, yang berencana membeli Bitcoin senilai 50 juta Dollar AS. Hal ini memberikan sinyal positif terhadap kekuatan fundamental pasar kripto.

Prospek Bitcoin di Tengah Kebijakan The Fed

Dengan data inflasi yang stabil dan kebijakan moneter The Fed yang diperkirakan melonggar, prospek Bitcoin untuk mencapai harga 100 ribu Dollar AS semakin terbuka.

Meskipun volatilitas tetap menjadi tantangan, banyak analis percaya bahwa siklus bull market kali ini belum mencapai puncaknya.

Optimisme ini mendorong investor untuk mempertimbangkan diversifikasi portofolio mereka dengan memasukkan aset digital, di tengah perubahan kebijakan ekonomi global yang semakin mendukung pertumbuhan pasar kripto. (hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |