IPLM 2023 Capai 75,18, Jawa Timur Terbukti Mampu Tingkatkan Literasi dan Pendidikan

2 months ago 56

Surabaya (pilar.id) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, memimpin peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 di Islamic Center Surabaya, Selasa (19/11/2024). Acara ini menjadi momentum refleksi atas pencapaian literasi dan pendidikan di Jawa Timur, sekaligus mengapresiasi peran penting guru dalam membangun bangsa.

Dalam sambutannya, Adhy Karyono mengungkapkan bahwa Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Jawa Timur tahun 2023 mencapai 75,18, melampaui rata-rata nasional yang berada di angka 68,19. Tingkat kegemaran membaca masyarakat Jawa Timur juga meningkat, mencapai 69,78 pada 2023, naik dari 68,54 pada 2022.

“Peningkatan ini menunjukkan bahwa upaya kolektif untuk memajukan literasi masyarakat mulai membuahkan hasil. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama di era digital ini,” ujarnya.

Adhy menegaskan, pentingnya kolaborasi untuk membangun budaya membaca. “Komitmen dan gotong royong menjadi kunci untuk terus memotivasi kebiasaan membaca di kalangan masyarakat. Ini adalah bagian dari upaya kita mencerdaskan dan menyejahterakan kehidupan bangsa,” tambahnya.

Pada peringatan HGN, Pj Gubernur menekankan pentingnya peran guru yang tidak tergantikan oleh teknologi, terutama dalam membangun karakter generasi muda di era digital.

“Di tengah kemajuan teknologi, guru tetap menjadi figur penting yang membentuk mentalitas, karakter, dan nilai-nilai generasi bangsa. Kita berterima kasih kepada para guru yang terus beradaptasi dengan perkembangan zaman untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045,” tutur Adhy.

Menurutnya, meskipun teknologi membawa perubahan besar, ancaman seperti intoleransi, bullying, dan kekerasan seksual di dunia pendidikan perlu diatasi melalui penguatan pendidikan karakter yang didukung oleh peran guru.

Dalam kesempatan tersebut, Adhy memberikan penghargaan kepada sejumlah kepala daerah atas keberhasilan mereka menurunkan angka buta huruf dan mendukung program pendidikan, seperti BOSDA MADIN.

Bantuan stasioner juga diserahkan kepada guru SMA, SMK, dan SLB di Jawa Timur sebagai wujud kepedulian pemerintah. Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, turut mengapresiasi dedikasi para guru yang terus meningkatkan kompetensi mereka di era digital.

“HGN dan HAI ini mengingatkan kita bahwa kemampuan membaca dan menulis adalah hak mendasar. Kolaborasi dalam pemberantasan buta aksara harus terus diperkuat,” ujar Aries.

Pj Gubernur menegaskan, peningkatan pendidikan dan literasi masyarakat menjadi pekerjaan rumah bersama. “Kami ingin terus meningkatkan literasi dan menghapus buta aksara di Jawa Timur. Pendidikan yang inklusif, merata, dan berkualitas adalah kunci menuju kemajuan,” pungkasnya. (rio/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |