Optimisme Investor Meningkat, Pasar Properti Asia Pasifik Diprediksi Berkembang Pesat di 2025

2 months ago 47

Singapura (pilar.id) – Colliers, perusahaan layanan profesional global terkemuka, baru-baru ini meluncurkan 2025 Global Investor Outlook, yang menunjukkan optimisme investor yang meningkat terhadap pasar properti komersial.

Setelah dua tahun transaksi yang terhambat, pasar properti diprediksi akan mengalami kebangkitan seiring dengan berkurangnya inflasi, penurunan suku bunga, dan prospek ekonomi yang membaik. Pada 2025, pasar global akan menjadi lebih beragam baik dari sisi kelas aset maupun basis investor dibandingkan dengan 2024.

Dalam laporan Asia Pasifik yang berjudul 2025 Global Investor Outlook, Colliers menyatakan bahwa pasar investasi di kawasan ini akan semakin berkembang dengan turunnya suku bunga di banyak pasar, setelah periode inflasi yang panjang membuat banyak investor ragu untuk berinvestasi.

Proyeksi penurunan suku bunga dan penyempitan jarak harga serta valuasi diharapkan akan meningkatkan volume transaksi di kawasan Asia Pasifik.

Chris Pilgrim, Managing Director Global Capital Markets Colliers Asia Pasifik, mengatakan, “Fundamental ekonomi yang kuat dan berbagai kelas aset yang menguntungkan akan menarik semakin banyak investor internasional dan lokal ke pasar properti Asia Pasifik pada 2025. Dengan penurunan suku bunga yang memicu peningkatan transaksi, 2025 akan menjadi tahun penuh peluang bagi investasi lintas batas.”

Hasil survei utama di Asia Pasifik

  • 69 persen responden berencana mengalokasikan lebih dari 30 persen total aset global mereka untuk real estat dalam lima tahun mendatang.
  • 68 persen responden optimistis pertumbuhan ekonomi regional akan berdampak positif.
  • 67 persen berencana untuk berinvestasi di kawasan ini pada 2025, dengan sektor industri dan perkantoran menjadi pilihan utama investor Asia Pasifik.
  • 61 persen responden berencana berinvestasi di sektor industri dan logistik, perkantoran, serta multi-family/build-to-rent pada 2025.
  • 61 persen responden yang berencana berinvestasi di sektor perkantoran bermaksud untuk berfokus pada aset kantor CBD inti atau core-plus.

Pilgrim juga menambahkan bahwa sektor logistik kini menjadi strategi utama bagi investor, dengan permintaan meningkat untuk pusat data, logistik last-mile, dan penyimpanan dingin di pasar-pasar seperti Jepang, Australia, dan Korea Selatan.

Meskipun ada permintaan tinggi untuk sektor alternatif, tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya aset yang memenuhi syarat di banyak sektor ini, seperti tempat tinggal senior dan ilmu kehidupan.

Perkembangan di Indonesia

Mike Broomell, Managing Director dan Head of Capital Markets & Investment Services Colliers Indonesia, menyatakan, “Di Indonesia, sektor yang paling kuat adalah industri dan logistik serta pusat data. Pasar perumahan tetap aktif berkat tingkat bunga yang rendah dan penghapusan VAT untuk pembelian rumah. Pemerintah Indonesia yang baru juga berencana menghapus pajak pembeli untuk properti perumahan untuk mengatasi kekurangan rumah terjangkau.”

Temuan Utama Global

  • Kembalinya momentum pasar seiring dengan penurunan suku bunga. Penurunan suku bunga yang diproyeksikan pada 2025 akan meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong aktivitas pasar yang lebih besar.
  • Penyempitan gap harga. Colliers memperkirakan penyelarasan valuasi yang lebih dekat akan meningkatkan volume transaksi.
  • Geopolitik dan inflasi yang membentuk sentimen pasar. Meskipun pemandangan politik yang lebih jelas meningkatkan kepercayaan, inflasi dan perubahan kebijakan dapat memperlambat momentum pasar.
  • Sektor kantor terbagi antara yang terbaik dan yang lainnya. Lokasi prime menarik modal, sementara pasar sekunder menghadapi tantangan, menciptakan peluang investasi nilai tambah melalui renovasi dan pengembangan.
  • Pembangun menghadapi hambatan. Biaya konstruksi yang tinggi membuat beberapa investor ragu mengambil risiko pembangunan, mengarah pada pasokan baru yang terbatas.

Luke Dawson, Head of Global Capital Markets Colliers, menyatakan, “Kami melihat tanda-tanda momentum positif dengan sentimen yang semakin kuat saat nilai aset stabil. Penggalangan dana yang lebih kuat, termasuk kembalinya modal inti, akan membutuhkan waktu untuk mengalir ke dalam volume transaksi, tetapi ini merupakan indikator kuat bahwa lebih banyak aktivitas akan terjadi di pasar.” (hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |