PEPC Zona 12 Raih Penghargaan ICS 2024 Berkat Inovasi Pengelolaan Sampah dan Pemberdayaan Wirausaha Muda

2 months ago 61

Denpasar (pilar.id) – PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 berhasil menyabet penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award (ICSA) 2024 berkat dua program unggulannya: Si Imut My Darling (Integrasi Ikan Maggot Unggas dan Ternak Bersama Masyarakat Sadar Lingkungan) dan Wismandi (Wirausaha Muda Mandiri Berdikari).

Penghargaan ini diberikan oleh Olahkarsa Inovasi Indonesia bersama Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) untuk mengapresiasi perusahaan yang berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.

Penghargaan diterima langsung oleh Rahmat Drajat, Manager Communication, Relations & CID PEPC, di Bali, Kamis (21/11/2024).

Rahmat menyampaikan bahwa program ini bertujuan mengatasi masalah sosial dan lingkungan di wilayah operasional perusahaan, seperti pengelolaan sampah dan peningkatan lapangan kerja bagi pemuda.

“Sebagai industri hulu migas, kami tidak hanya mendukung ketersediaan energi tetapi juga memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat melalui program-program berkelanjutan,” ujar Rahmat.

Program tersebut dirancang berdasarkan kerangka Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-8, ke-12, dan ke-17.

Keberhasilan Program Si Imut My Darling

Program Si Imut My Darling meraih penghargaan Bronze untuk kategori Best Practice in Circular Economy. Inisiatif ini mengelola sampah organik dari tiga pasar tradisional di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, yang menghasilkan 1.800 kg sampah organik per bulan.

Program ini mengintegrasikan biokonversi lalat Black Soldier Fly (BSF) untuk menghasilkan pakan ternak dan pupuk organik.

Hasilnya, 23 ton sampah berhasil dikelola, 17,4 ton diolah menjadi media budidaya maggot, dan 340 rumah tangga mulai memilah sampah mandiri. Secara ekonomi, program ini mencetak omzet Rp 4,7 juta per bulan dari penjualan maggot, menghemat Rp 3,5 juta per bulan dari pemanfaatan olahan plastik dengan mesin pyrolysis, dan menghasilkan pendapatan Rp 47,9 juta dari bank sampah dalam enam bulan.

Sukses Program Wismandi

Program Wismandi membidik pemberdayaan ekonomi melalui budidaya ayam petelur di Desa Bandungrejo, Bojonegoro. Di tahun ketiga, program ini mencatat omzet Rp 73,78 juta per bulan atau Rp 884,2 juta per tahun dengan produksi lebih dari 2.500 butir telur per hari.

PEPC memulai inisiatif ini dengan pelatihan budidaya ayam petelur dan distribusi 2.000 bibit ayam. Tahun kedua program ini dilanjutkan dengan pembangunan kandang baru yang menampung 1.200 ekor ayam. Keberhasilan ini memotivasi individu di luar kelompok binaan untuk memulai usaha serupa.
Komitmen Berkelanjutan

Penghargaan Gold untuk kategori Best Practice in Community Development yang diraih Wismandi menunjukkan komitmen PEPC terhadap pembangunan masyarakat mandiri dan berdaya. Rahmat menegaskan, “Kami akan terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk memperkuat program-program berkelanjutan.”

Pengakuan ini menjadi bukti bahwa sektor industri berperan penting dalam menciptakan keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan, ekonomi, dan sosial. (hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |