Setengah Abad Lapangan Bekapai: PT Pertamina Hulu Mahakam Teguhkan Komitmen Ketahanan Energi

2 weeks ago 32

Balikpapan (pilar.id) – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina merayakan 50 tahun operasi Lapangan Bekapai, lapangan lepas pantai pertama di Wilayah Kerja (WK) Mahakam, Kalimantan Timur. Perayaan berlangsung di Balikpapan pada 7 Desember 2024, dengan tema The Legacy of Excellence.

Acara tersebut ditandai dengan peluncuran buku “50th Bekapai Anniversary Celebration: The Legacy of Excellence” yang mendokumentasikan perjalanan panjang Lapangan Bekapai sejak berproduksi pada 1974.

Buku ini secara simbolis diserahkan oleh General Manager PHM Setyo Sapto Edi kepada Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Sunaryanto.

Direktur Utama PHI, Sunaryanto, menegaskan pentingnya peran Lapangan Bekapai dalam industri migas nasional.

“Tanpa penemuan Lapangan Bekapai, WK Mahakam mungkin tidak akan berkembang seperti saat ini. Keberhasilan ini menjadi tonggak sejarah yang melahirkan lapangan-lapangan produktif lainnya, seperti Handil, Tunu, dan Tambora,” ungkap Sunaryanto.

Ia menambahkan, semangat inovasi dan kolaborasi tetap menjadi kunci untuk menjaga produktivitas dan keberlanjutan operasional di tengah tantangan pengelolaan lapangan migas yang semakin besar.

Meskipun tergolong lapangan yang sudah matang, Lapangan Bekapai tetap menunjukkan performa prima. Menurut Setyo Sapto Edi, saat ini lapangan ini mengoperasikan 30-40 sumur aktif dan terus berkontribusi bagi ketahanan energi nasional.

“Produksi Lapangan Bekapai pernah mencapai puncaknya di angka 50 ribu barel minyak per hari (BOPD) pada akhir 1970-an. Saat ini, kami terus mengadopsi teknologi dan inovasi untuk menekan laju penurunan produksi alamiah,” papar Setyo.

Setyo menambahkan, pengembangan lapangan masih berlanjut dengan proyek-proyek strategis, termasuk pemanfaatan kembali platform kepala sumur Bravo Juliet dan Bravo Bravo pada 2025.

Salah satu inovasi penting adalah Proyek Bekapai Artificial Lift (BKPAL), berupa pemasangan gas-lift compressor berkapasitas 12 MMSCFD pada 2024. Proyek ini diharapkan meningkatkan produksi hingga 2.000 BOPD.

“Kami terus berinvestasi dalam eksplorasi dan pengembangan lapangan-lapangan migas baru untuk mempertahankan produksi. Hal ini sejalan dengan upaya mendukung ketahanan energi nasional,” jelas Setyo.

Dalam operasionalnya, PHM mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Lapangan Bekapai juga mencatatkan pencapaian luar biasa di bidang kesehatan, keselamatan, dan lingkungan (HSSE).

Seluruh aktivitas produksi dilakukan dengan risiko minimal, menciptakan lingkungan kerja aman, dan mengurangi dampak terhadap alam sekitar.

Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PHM bersama afiliasi PT Pertamina Hulu Indonesia terus berinovasi dan menerapkan teknologi terbaik untuk menghasilkan energi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan. (hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |