Sinopsis Green Lantern (2011), Film Superhero dengan Kekuatan yang Mengada-ada

1 month ago 70

Jakarta (pilar.id) – Green Lantern adalah film dengan genre aksi, petualangan, da sci-fi yang disutradarai Martin Campbell dan skenarionya ditulis Greg Berlanti, Michael Green, Marc Guggenheim, Michael Goldenberg (berdasarkan karakter Green Lantern dari DC Comics).

Film berdurasi 114 menit yang rilis di Amerika Serikat pada 17 Juni 2011 ini dibintangi Ryan Reynolds sebagai Hal Jordan alias Green Lantern, Blake Lively sebagai Carol Ferris, Peter Sarsgaard sebagai Hector Hammond, Mark Strong sebagai Thaal Sinestro, Tim Robbins sebagai Senator Hammond, dan Angela Bassett sebagai Dr. Amanda Waller.

Film Green Lantern mengikuti kisah Hal Jordan, seorang pilot uji coba berbakat tetapi sembrono, yang dipilih oleh cincin hijau misterius milik Green Lantern Corps, organisasi penjaga perdamaian antar galaksi.

Cincin ini memberinya kekuatan super dan tanggung jawab besar sebagai pelindung sektor 2814 di alam semesta. Sebagai manusia pertama yang bergabung dengan Green Lantern Corps, Hal harus membuktikan bahwa ia mampu mengatasi rasa takut dan menjadi pahlawan yang layak.

Dalam perjalanan tersebut, ia menghadapi ancaman besar berupa Parallax, entitas jahat yang dapat menghancurkan keseimbangan kekuatan di alam semesta.

Film Warner Bros. Pictures ini diproduksi dengan anggaran sekitar 200 juta Dollar AS, dan meraih pendapatan box office sekitar 219 juta Dollar AS secara global.

Sebagai film yang cukup mahal, Green Lantern menerima ulasan yang cenderung negatif, khususnya dari para kritikus. Mereka rata-rata mengkritik plot, pengembangan karakter, dan penggunaan CGI yang dianggap berlebihan.

Meskipun demikian, penampilan Ryan Reynolds sebagai Hal Jordan mendapat pujian di beberapa sisi, meskipun kemudian ia sendiri sering menyindir film ini sebagai salah satu langkah yang kurang sukses dalam karirnya.

Green Lantern awalnya dimaksudkan untuk menjadi peluncur sebuah waralaba, namun rencana sekuel dibatalkan karena penerimaan yang buruk. Film ini menjadi titik awal hubungan Ryan Reynolds dan Blake Lively, yang akhirnya menikah pada 2012.

Ryan Reynolds sering menjadikan film ini bahan lelucon, termasuk dalam filmnya yang lebih sukses, Deadpool. Film Green Lantern (2011) tetap menjadi diskusi menarik dalam dunia perfilman superhero, terutama sebagai pelajaran bagi industri mengenai tantangan dalam mengadaptasi karakter buku komik ke layar lebar.

Ryan Reynolds, Hero Unik dalam Film

Ryan Reynolds memang cukup sering muncul di film superhero, meskipun perjalanan karirnya di genre ini tidak selalu mulus. Berikut adalah beberapa peran superhero (atau antihero) yang ia mainkan.

Hannibal King – Blade: Trinity (2004)

Ryan Reynolds memerankan Hannibal King, seorang pemburu vampir dalam film ketiga dari waralaba Blade yang dibintangi Wesley Snipes. Karakternya dikenal karena sifat humoris dan gaya bertarung yang khas. Meskipun film ini menerima ulasan campuran, karakter Hannibal menunjukkan sisi komedi Ryan Reynolds yang kelak menjadi ciri khasnya.

Wade Wilson/Deadpool – X-Men Origins: Wolverine (2009)

Di film ini, Ryan pertama kali memerankan Wade Wilson alias Deadpool. Namun, interpretasi Deadpool di film ini banyak dikritik karena tidak setia pada sumber aslinya, termasuk “membungkam” karakter yang seharusnya dikenal karena dialog cerdas dan lucunya.

Hal Jordan/Green Lantern – Green Lantern (2011)

Peran utama Ryan sebagai Hal Jordan dalam Green Lantern adalah salah satu upayanya masuk ke dunia superhero mainstream. Sayangnya, film ini kurang sukses secara kritis dan komersial, meskipun akting Ryan dianggap cukup baik. Ia sering menjadikan pengalaman ini bahan candaan, terutama setelah kesuksesan Deadpool.

Wade Wilson/Deadpool – Deadpool (2016) & Deadpool 2 (2018)

Peran ini menjadi penebusan bagi Ryan Reynolds di genre superhero. Deadpool versi 2016 lebih setia pada karakter komiknya—lucu, vulgar, dan penuh aksi brutal. Film ini sukses besar di box office dan diikuti sekuel yang juga diterima dengan baik. Deadpool menjadi salah satu peran ikonik Ryan.

Juggernaut (suara) – Deadpool 2 (2018)

Selain memerankan Deadpool, Ryan juga menyumbangkan suara untuk karakter Juggernaut dalam film ini, menambahkan lapisan humor ke film tersebut.

Wade Wilson/Deadpool – Deadpool & Wolverine (2024)

Ryan kembali dalam Deadpool 3, yang menjadi bagian dari Marvel Cinematic Universe (MCU). Film ini juga akan menampilkan Hugh Jackman sebagai Wolverine, menambah antusiasme penggemar.

Sebagai aktor yang terbilang sering muncul di film superhero, Ryan dikenal karena banyak hal. Ia memiliki sense of humor yang cerdas dan sarkastik. Gaya ini akhirnya menjadi ciri khas Ryan, terutama dalam peran sebagai Deadpool.

Ia juga memiliki postur yang cukup ideal, selain keseriusannya dalam mempersiapkan fisik dengan serius untuk peran superhero. Di luar itu, ia juga tidak takut mengolok-olok perannya sendiri, termasuk kegagalan Green Lantern.

Dengan reputasi sebagai aktor yang humoris dan serbaguna, Ryan Reynolds menjadi salah satu nama ikonik dalam dunia film superhero, terutama karena perannya sebagai Deadpool yang melampaui ekspektasi banyak orang. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |