Semarang (pilar.id) -Kung Fu Hustle merupakan film aksi komedi bela diri yang dirilis pada 2004 dan hingga kini masih dianggap sebagai salah satu karya paling berpengaruh dalam sejarah sinema Asia. Film ini disutradarai, diproduseri, sekaligus dibintangi oleh Stephen Chow, dengan dukungan sejumlah aktor senior perfilman Hong Kong seperti Yuen Wah, Yuen Qiu, dan Leung Siu-lung.
Diproduksi melalui kerja sama perusahaan Hong Kong dan Tiongkok Daratan, Kung Fu Hustle mengambil latar Shanghai era 1940-an. Cerita berpusat pada Sing, seorang pria miskin dengan ambisi menjadi gangster, yang tanpa disadari tengah menempuh perjalanan pencarian jati diri sebagai pendekar sejati. Konflik bermula dari dominasi geng Kapak (Axe Gang) yang meneror kota, hingga perlawanan tak terduga dari para penghuni kawasan kumuh Pigsty Alley yang ternyata menyimpan para ahli kung fu legendaris.
Dari sisi produksi, film ini dikembangkan oleh Star Overseas bersama Columbia Pictures Film Production Asia, menyusul kesuksesan besar Shaolin Soccer. Koreografi laga ditangani oleh Yuen Woo-ping, yang dikenal luas sebagai maestro koreografi film bela diri. Sentuhan efek visual bergaya kartun yang berpadu dengan musik tradisional Tiongkok menjadi ciri khas yang membedakan Kung Fu Hustle dari film kung fu konvensional.
Film ini pertama kali diputar di Toronto International Film Festival pada 14 September 2004 sebelum dirilis secara luas di China pada 23 Desember 2004 dan di Amerika Serikat pada 25 Januari 2005. Kehadirannya kerap disejajarkan dengan film wuxia modern seperti Crouching Tiger, Hidden Dragon dan Hero, meskipun Kung Fu Hustle tampil dengan pendekatan komedi satir yang lebih kuat.
Stephen Chow dalam Kung Fu Hustle (2004)Performa Box Office dan Penerimaan Global
Dari sisi komersial, Kung Fu Hustle mencatatkan kinerja box office yang impresif. Film ini meraih pendapatan sekitar US$17 juta di Amerika Utara dan US$84 juta di wilayah internasional, menjadikannya salah satu film berbahasa asing tersukses pada masanya. Di Amerika Serikat, film ini menempati peringkat kesepuluh dalam daftar film berbahasa asing terlaris sepanjang masa saat itu, serta menjadi film berbahasa asing dengan pendapatan tertinggi di negara tersebut pada 2005.
Kesuksesan tersebut turut diperkuat oleh raihan penghargaan bergengsi. Kung Fu Hustle memborong enam Hong Kong Film Awards dan lima Golden Horse Awards, mempertegas pengakuan industri terhadap kualitas artistik dan teknis film ini. Pada 2014, film tersebut kembali dirilis dalam format 3D di Asia dan Amerika Utara untuk memperingati satu dekade perilisannya.
Respons Penonton dan Dampak Budaya
Respons penonton terhadap Kung Fu Hustle terbilang sangat positif, baik di Asia maupun pasar Barat. Penonton memuji keberhasilan Stephen Chow dalam menggabungkan aksi bela diri intens dengan humor visual yang universal, sehingga dapat diterima lintas budaya. Karakter-karakter unik seperti Landlady dan Landlord dari Pigsty Alley kerap dianggap sebagai representasi penghormatan terhadap legenda film kung fu era 1970-an.
Di kalangan penggemar film, Kung Fu Hustle juga dikenang sebagai karya yang memperkenalkan kembali aktor-aktor veteran ke panggung global. Selain itu, transformasi karakter Sing dari sosok oportunis menjadi pahlawan sejati dinilai memiliki kedalaman moral yang membuat film ini relevan hingga kini.
Huang Shengyi dalam Kung Fu Hustle (2004)Deretan Pemeran dan Karakter Ikonik
Stephen Chow memerankan Sing, tokoh utama yang menguasai teknik Buddha’s Palm. Danny Chan Kwok-kwan tampil sebagai Brother Sum, pemimpin ambisius Axe Gang. Yuen Qiu dan Yuen Wah berperan sebagai Landlady dan Landlord Pigsty Alley, pasangan pendekar tersembunyi dengan teknik Lion’s Roar dan Tai Chi. Leung Siu-lung memerankan The Beast, antagonis legendaris dengan gaya bertarung Toad Style. Sementara itu, Huang Shengyi berperan sebagai Fong, sosok perempuan bisu yang menjadi simbol masa lalu dan nurani Sing.
Lebih dari dua dekade sejak perilisannya, Kung Fu Hustle tetap dikenang sebagai film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga berhasil mendefinisikan ulang genre aksi komedi kung fu. Dengan kombinasi cerita, visual, dan humor khas Stephen Chow, film ini terus mendapatkan tempat istimewa di hati penonton lintas generasi. (ret/hdl)

1 day ago
17
















































