Jakarta (pilar.id) – Film Robin Hood yang dirilis pada 2018 oleh Lionsgate menjadi salah satu film aksi-petualangan Hollywood yang paling banyak dibicarakan, bukan karena kesuksesannya, melainkan karena kegagalannya di pasaran.
Disutradarai oleh Otto Bathurst dan dibintangi Taron Egerton, Jamie Foxx, serta Ben Mendelsohn, film ini mencoba menghadirkan kisah legendaris Robin Hood dalam balutan gaya modern yang penuh aksi.
Namun, meski menjanjikan adegan spektakuler dan jajaran bintang besar, film ini berakhir sebagai kegagalan kritis dan finansial, hanya meraup pendapatan sekitar 84,8 juta dolar AS dari anggaran produksi 100 juta dolar AS.
Kisah Robin Hood Versi Modern
Film ini mengisahkan Lord Robin of Loxley (Taron Egerton), seorang bangsawan Inggris yang kembali dari Perang Salib untuk menemukan Nottingham dikuasai oleh Sheriff of Nottingham (Ben Mendelsohn) yang korup. Bersama Little John (Jamie Foxx), Robin bertransformasi menjadi pahlawan bertopeng yang mencuri dari orang kaya untuk membantu rakyat miskin.
Selain Egerton dan Foxx, film ini juga menampilkan Eve Hewson sebagai Maid Marian, Tim Minchin sebagai Friar Tuck, dan Jamie Dornan sebagai Will Tillman.
Proses Produksi dan Rilis
Proyek film Robin Hood pertama kali diumumkan pada 2015, dengan naskah ditulis oleh Ben Chandler dan David James Kelly, diadaptasi dari kisah klasik yang telah berusia ratusan tahun. Syuting dilakukan di Dubrovnik, Kroasia, dan Paris, Prancis, antara Februari hingga Mei 2017.
Film ini akhirnya dirilis pada 21 November 2018, namun gagal menarik perhatian publik karena cerita yang dianggap berlebihan dan tidak orisinal.
Kegagalan di Box Office dan Kritik Pedas
Menurut laporan Deadline Hollywood, film ini menyebabkan kerugian lebih dari 83 juta dolar AS bagi studio. Di situs Rotten Tomatoes, Robin Hood hanya memperoleh 14% skor persetujuan dari 166 ulasan, sementara Metacritic memberi skor 32/100, menandakan ulasan yang “tidak menguntungkan secara umum.”
Kritikus film Peter Travers dari Rolling Stone bahkan menyebut film ini sebagai “salah satu film terburuk tahun itu,” sementara The Guardian menilai film ini “berlebihan dan kehilangan jiwa.”
Penghargaan dan Fakta Menarik
Gagal di pasaran, Robin Hood (2018) juga sempat dinominasikan dalam Golden Raspberry Awards (Razzies) untuk kategori Worst Remake, Worst Supporting Actor (Jamie Foxx), dan Worst Picture.
Banyak kritikus menyebut film ini sebagai King Arthur: Legend of the Sword versi baru, megah dalam produksi, tapi miskin dalam substansi.
Dengan ambisi besar untuk memodernisasi legenda Robin Hood, film ini akhirnya menjadi pelajaran penting bagi Hollywood tentang bagaimana eksperimen visual dan aksi megah tidak selalu cukup untuk menutupi kelemahan naskah dan arah cerita. (ret/hdl)

5 days ago
25

















































