Jakarta (pilar.id) – Film San Andreas adalah sebuah film bencana yang disutradarai oleh Brad Peyton dan dibintangi oleh Dwayne Johnson. Ceritanya berpusat pada Ray Gaines, seorang pilot helikopter penyelamat di Los Angeles Fire Department, yang harus menyelamatkan keluarganya ketika gempa bumi dahsyat mengguncang California akibat patahan San Andreas.
Saat gempa megathrust meluluhlantakkan kota-kota besar seperti Los Angeles dan San Francisco, Ray bersama mantan istrinya, Emma, berjuang mencari putri mereka, Blake, di tengah kehancuran dan bahaya besar.
Pemain utama dalam San Andreas (2015) adalah Dwayne Johnson sebagai Ray Gaines, Carla Gugino sebagai Emma Gaines, Alexandra Daddario sebagai Blake Gaines, Ioan Gruffudd sebagai Daniel Riddick, dan Paul Giamatti sebagai Dr. Lawrence Hayes.
Film ini menjadi kolaborasi antara sutradara Brad Peyton, penulis naskah Carlton Cuse, Andre Fabrizio dan Jeremy Passmore, lalu produser Beau Flynn.
Film dengan genre aksi, petualangan, dan drama ini memiliki durasi 114 menit, dirilis 29 Mei 2015 dari studio New Line Cinema dan Village Roadshow Pictures.
Film ini mendapatkan respon beragam dari kritikus. Visual efeknya dipuji karena menggambarkan kehancuran dalam skala besar dengan realistis, tetapi cerita dan pengembangannya dianggap klise. Meskipun begitu, San Andreas sukses secara komersial, dengan pendapatan box office global mencapai lebih dari 474 juta Dollar AS dari anggaran sekitar 110 juta Dollar AS.
Gempa yang digambarkan di film ini secara ilmiah mungkin terjadi di Patahan San Andreas, tetapi skalanya dianggap sangat ekstrem oleh para ahli geologi. Adegan kehancuran yang masif, seperti runtuhnya Golden Gate Bridge dan gedung-gedung tinggi, dirancang dengan teknologi CGI canggih.
Dwayne Johnson dan Alexandra Daddario
Dwayne Johnson melakukan banyak adegan aksi sendiri, termasuk adegan berbahaya dalam helikopter dan perahu. Dan karena itu pula, film ini semakin mengukuhkan sosok Dwayne Johnson sebagai salah satu ikon aktor action dunia.
Perannya sebagai Ray Gaines, seorang pilot penyelamat yang tangguh namun penuh kasih sayang terhadap keluarganya, menunjukkan kemampuan Johnson dalam memadukan kekuatan fisik, kharisma, dan emosionalitas di layar lebar.
Dwayne Johnson, yang dikenal dengan julukan The Rock, sebelumnya telah sukses membintangi berbagai film aksi seperti Fast & Furious series, Hercules (2014), dan G.I. Joe: Retaliation (2013). Namun, perannya dalam San Andreas mempertegas reputasinya sebagai aktor yang tidak hanya mampu menghadirkan adegan laga menegangkan, tetapi juga sisi humanis yang membuat penonton terhubung secara emosional dengan karakternya.
Di San Andreas, Johnson memainkan karakter yang berlapis. Ray Gaines bukan hanya seorang penyelamat tangguh, tetapi juga seorang ayah yang rela melakukan apa saja untuk menyelamatkan putrinya. Pendekatan multidimensional ini membuatnya berbeda dari stereotip karakter action hero yang hanya mengandalkan otot.
Johnson juga menjadi simbol inspirasi karena latar belakangnya sebagai mantan pegulat profesional yang berhasil bertransformasi menjadi salah satu aktor paling laris di dunia. Dedikasi, etos kerja, dan sikapnya yang rendah hati di balik layar membuatnya semakin disukai oleh penggemar di seluruh dunia.
Dengan San Andreas, Dwayne Johnson membuktikan bahwa dia tidak hanya aktor aksi dengan fisik luar biasa, tetapi juga seorang entertainer yang dapat memikat hati penonton dengan akting dan pesonanya. Film ini memperkokoh kariernya sebagai salah satu pilar utama genre action di Hollywood.
Sementara kehadiran Alexandra Daddario dalam San Andreas tentu saja sangat mencuri perhatian penonton. Perannya sebagai Blake Gaines, putri dari karakter Dwayne Johnson, memberikan warna tersendiri dalam film ini. Selain penampilannya yang memukau, akting Daddario berhasil menyeimbangkan elemen ketegangan dan drama emosional dalam film tersebut.
Alexandra Daddario dikenal dengan pesona dan kehadirannya yang kuat di layar. Dalam San Andreas, ia menampilkan performa yang tidak hanya memukau secara visual tetapi juga emosional, menjadikannya salah satu karakter yang mudah diingat.
Blake Gaines bukan sekadar karakter pendukung. Sebagai putri Ray Gaines, Blake memiliki peran kunci dalam membangun drama keluarga yang menjadi inti emosional film ini. Interaksi antara Blake dengan kedua orang tuanya menambah kedalaman cerita di tengah bencana dahsyat yang menjadi fokus utama.
Blake bukan hanya seorang korban yang harus diselamatkan. Dalam beberapa adegan, ia menunjukkan keberanian dan kecerdasan, seperti ketika dia membantu teman-temannya bertahan hidup selama gempa bumi. Hal ini membuat karakternya lebih menonjol dibandingkan tokoh-tokoh pendukung lain.
Setelah San Andreas, karier Alexandra Daddario semakin berkembang. Ia mendapatkan lebih banyak perhatian sebagai aktris berbakat, tampil dalam proyek-proyek besar seperti Baywatch (2017) dan serial TV pemenang penghargaan seperti The White Lotus (2021). Kehadirannya di San Andreas menjadi salah satu batu loncatan penting dalam karier Hollywood-nya.
Koneksi yang ia bangun dengan Dwayne Johnson sebagai ayah dan putri terlihat alami, menambah elemen emosional yang kuat dalam film. Selain itu, hubungannya dengan karakter Ben (diperankan oleh Hugo Johnstone-Burt) menambahkan dinamika menarik yang membuat penonton terus terlibat. (ret/hdl)