Jakarta (pilar.id) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia pada periode 2–5 Mei 2025.
Berdasarkan prospek cuaca mingguan BMKG untuk 29 April–5 Mei, cuaca nasional secara umum masih dipengaruhi oleh peralihan musim. Kondisi ini ditandai dengan perbedaan suhu udara yang mencolok antara pagi dan siang hari. Perbedaan suhu tersebut memicu proses konvektif yang tinggi dan berpotensi menimbulkan hujan lokal pada sore hingga malam hari.
“Hujan yang terjadi umumnya bersifat tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dan durasi singkat, yang berpotensi disertai kilat dan angin kencang,” ungkap BMKG dalam keterangannya.
Wilayah Berpotensi Terdampak
BMKG secara khusus mengingatkan adanya potensi hujan lebat di Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Sementara wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Selatan juga berpotensi mengalami angin kencang.
Selain itu, BMKG juga memantau keberadaan Siklon Tropis 99W di Samudra Pasifik utara Maluku. Siklon ini bergerak ke arah barat dan diperkirakan berdampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat di wilayah Maluku Utara dan Papua Barat Daya.
Siklon tropis tersebut turut memicu gelombang tinggi antara 1,25 hingga 2,50 meter di Perairan Pulau Biak, Perairan Sarmi-Mamberamo, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya hingga Papua.
Prakiraan Cuaca Jawa Timur
Sementara itu, BMKG Juanda memprakirakan sejumlah wilayah di Jawa Timur akan diguyur hujan ringan sepanjang hari pada Jumat, 2 Mei 2025. Pada pagi hari, cuaca diperkirakan cerah namun berpotensi hujan ringan. Siang hingga sore hari cuaca akan berawan dengan peluang hujan ringan, dan kondisi ini diperkirakan berlanjut hingga malam dan dini hari.
Suhu udara di wilayah Jawa Timur berkisar antara 12 hingga 35 derajat Celsius, dengan kelembapan udara antara 49 hingga 100 persen. Angin dominan bertiup dari arah utara dengan kecepatan 5 hingga 23 kilometer per jam.
BMKG Tanjung Perak menyatakan bahwa cuaca di perairan Jawa Timur umumnya berawan tebal. Untuk wilayah Laut Jawa bagian timur, arah angin dominan dari timur dengan kecepatan maksimum 33 kilometer per jam (18 knot), dan ketinggian gelombang antara 0,5 hingga 1,1 meter.
Di wilayah Selat Madura, angin juga berasal dari timur dengan kecepatan maksimum 39 kilometer per jam (21 knot), serta ketinggian gelombang berkisar antara 0,0 hingga 0,8 meter.
Sementara di Perairan Selatan Jawa Timur, angin bertiup dari arah timur laut dengan kecepatan maksimum 54 kilometer per jam (29 knot), disertai ketinggian gelombang antara 1,3 hingga 3,1 meter.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem, terutama di wilayah rawan bencana seperti pesisir, daerah pegunungan, dan kawasan dengan curah hujan tinggi. (ret/hdl)