Kementerian Pariwisata Laporkan Capaian Kinerja Maret-April 2025, Kunjungan Wisman Naik 13 Persen

1 week ago 20

Jakarta (pilar.id) – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia melaporkan sejumlah capaian positif sektor pariwisata nasional selama periode Maret hingga April 2025, termasuk kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), suksesnya promosi di forum internasional, serta peluncuran pedoman investasi pariwisata.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan bahwa sektor pariwisata tetap menjadi pilar strategis penggerak ekonomi nasional, pencipta lapangan kerja, dan pelestari budaya Indonesia.

Kunjungan Wisman Tumbuh 13 Persen

Kemenpar mencatatkan sebanyak 1,89 juta kunjungan wisatawan mancanegara selama Januari–Februari 2025. Jumlah ini mengalami kenaikan 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1,68 juta kunjungan. Angka tersebut berdasarkan data perlintasan yang dikumpulkan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

“Kami optimistis target kunjungan wisman akan tercapai melalui kolaborasi lintas sektor,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti Putri di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Kunjungan Destinasi Wisata Naik Saat Libur Lebaran

Selama libur Lebaran 22 Maret–11 April 2025, pergerakan masyarakat mencapai 154,62 juta, turun 4,67 persen dibandingkan 162,2 juta pada 2024. Namun, kunjungan ke sejumlah destinasi wisata justru mengalami kenaikan signifikan.

Di Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mencatat lonjakan kunjungan sebesar 46 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di Yogyakarta, Candi Prambanan mengalami peningkatan kunjungan 42 persen, sedangkan Kebun Binatang Surabaya tumbuh 7 persen.

“Ini menunjukkan meningkatnya minat masyarakat untuk berwisata di dalam negeri,” ungkap Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa.

Sementara itu, kunjungan wisman saat Lebaran 2025 juga naik 3,10 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total 260 ribu kunjungan.

Penguatan Kerja Sama Internasional

Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan UN Tourism ke-37 untuk kawasan Asia Timur, Pasifik, dan Asia Selatan (CAP-CSA) yang digelar di Jakarta pada 15–16 April 2025. Pertemuan ini dihadiri 161 delegasi dari 30 negara dengan fokus pada investasi hijau dan ekonomi sirkular.

Dalam forum ini juga diluncurkan pedoman investasi “Tourism Doing Business: Investing in Indonesia”, hasil kerja sama UN Tourism dan Kemenpar. Dokumen ini memberikan informasi komprehensif bagi investor mengenai peluang pariwisata di Indonesia.

Selama forum berlangsung, Menteri Pariwisata juga mengadakan pertemuan bilateral dengan perwakilan dari Filipina, Tunisia, Georgia, Iran, Meksiko, dan Maladewa.

Promosi Global Lewat World Expo Osaka 2025

Kemenpar berpartisipasi aktif dalam World Expo 2025 Osaka. Pada 9 April 2025, Indonesia menggelar press preview yang dihadiri lebih dari 36 media untuk mengenalkan tema paviliun Indonesia “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future”.

Promosi akan berlanjut pada Mei dan Juni 2025 dengan melibatkan 15 pelaku industri pariwisata dalam sesi business matching, forum, dan pameran tekstil bertajuk “Traditional Textiles: Sailing Through Colors”.

Aksi Nyata Lewat Gerakan Wisata Bersih

Kemenpar juga meluncurkan Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo pada 12 April 2025. Sebanyak 1,1 ton sampah berhasil dikumpulkan oleh 1.906 peserta. Aksi serupa juga digelar di Pantai Kuta Mandalika dan Gili Air, Lombok, pada 24–25 April 2025.

Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat bahkan berencana melarang penggunaan botol plastik air minum kemasan sebagai tindak lanjut kegiatan ini.

Sukseskan Proyek Indonesia Tourism Development

Pada 13 Maret 2025, Kemenpar menyampaikan hasil akhir proyek Indonesia Tourism Development yang rampung pada Desember 2024. Proyek yang bekerja sama dengan Bank Dunia ini mencakup pengembangan enam destinasi super prioritas seperti Danau Toba, Borobudur, dan Mandalika, serta menjangkau lebih dari 82.000 warga.

Kemenpar juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal pada 27 Februari 2025. MoU ini bertujuan meningkatkan daya saing desa wisata di tingkat nasional dan internasional.

“Seluruh program kami dirancang sejalan dengan misi pembangunan nasional Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden,” tutup Menteri Pariwisata.

Dengan rangkaian program tersebut, Kemenpar menunjukkan komitmennya dalam membangun pariwisata Indonesia yang berdaya saing global, inklusif, dan berkelanjutan. (hen/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |