Barcelona (pilar.id) – Spekulasi masa depan Marcus Rashford semakin mengerucut setelah Barcelona dilaporkan mencapai kesepakatan prinsipial dengan Manchester United untuk meminjam sang penyerang asal Inggris.
Menurut laporan Sky Sports, saat ini kedua klub masih dalam proses negosiasi format pinjaman, termasuk pembahasan mengenai porsi pembayaran gaji serta potensi kompensasi jika Barcelona memutuskan tidak mengaktifkan opsi pembelian permanen.
Langkah ini mendapat dukungan langsung dari pelatih kepala Barcelona, Hansi Flick, yang disebut telah berbicara dengan Rashford dan memberikan lampu hijau untuk kelanjutan transfer.
Sebelumnya, Rashford memang sempat menyatakan keinginannya bermain di Barcelona, ketika ditanya oleh seorang influencer Spanyol apakah ingin bermain bersama Lamine Yamal. Rashford menjawab, “Ya, tentu. Semua ingin bermain dengan yang terbaik. Semoga saja, kita lihat nanti.”
Gagal Datangkan Luis Diaz, Barcelona Alihkan Fokus ke Rashford
Barcelona sempat menjadikan penyerang Liverpool, Luis Diaz, sebagai target utama. Namun pendekatan mereka ditolak oleh Liverpool, yang membuat Barca mengalihkan perhatian ke Rashford.

Manchester United sendiri telah dikenal fleksibel dalam menangani transfer pinjaman, seperti dalam kasus Jadon Sancho, yang dipinjamkan ke Borussia Dortmund dan Chelsea dengan struktur insentif tertentu.
Dalam kasus Chelsea, United bahkan menerima kompensasi sebesar £5 juta karena klub asal London tersebut tidak mengeksekusi kewajiban membeli.
Juventus Juga Tertarik, Tapi Fokus Masih pada Kolo Muani
Sementara itu, Juventus juga disebut telah mengajukan pertanyaan mengenai ketersediaan Rashford, terutama di tengah ketidakpastian masa depan Dusan Vlahovic. Meski target utama Juve adalah membawa pulang Randal Kolo Muani, Rashford masuk dalam radar alternatif jika Vlahovic hengkang.
Eks pemain Manchester United, Teddy Sheringham, menyuarakan kritik tajam terhadap Rashford. Menurutnya, Rashford belum pantas pindah ke klub sebesar Barcelona setelah performa mengecewakan musim lalu.
“Ketika Anda sudah di klub besar seperti Manchester United, Anda seharusnya menghargainya, bukan mengabaikannya,” ujar Sheringham. “Saya rasa kepindahan ini tidak layak didapatkan. Rasanya seperti pengkhianatan terhadap kesempatan yang sudah sangat langka,” tambahnya.
Sheringham bahkan membandingkan situasi Rashford dengan kasus Pierre-Emerick Aubameyang di Arsenal, menyebut keduanya sebagai contoh yang menghancurkan jiwa.
Jika kesepakatan ini berhasil diselesaikan, Marcus Rashford akan menyusul jejak sejumlah bintang besar yang memilih tantangan baru di LaLiga. Namun hingga struktur finansial dan kompensasi dirinci sepenuhnya, kepindahan Rashford masih bergantung pada rincian teknis dalam negosiasi antara Barcelona dan Manchester United. (wid/hdl)