OJK Dorong Inklusi Keuangan Syariah, Gelar Puncak GERAK Syariah 2025

4 days ago 26

Jakarta (pilar.id) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya dalam meningkatkan akses keuangan syariah di Indonesia melalui berbagai program kolaboratif dengan para pemangku kepentingan industri keuangan syariah.

Komitmen ini disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam acara Puncak Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025 yang digelar di Kantor OJK, Jakarta, Selasa (26/3/2025).

Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, tingkat inklusi keuangan syariah baru mencapai 12,88 persen, sedangkan literasi keuangan syariah sebesar 39,11 persen.

Mahendra menekankan pentingnya peningkatan akses keuangan syariah agar literasi yang telah meningkat tidak menjadi sia-sia.

“Jangan sampai peningkatan literasi keuangan syariah tidak diiringi dengan akses yang memadai, sehingga masyarakat menjadi skeptis atau apatis,” ujar Mahendra.

Tantangan dan Upaya Meningkatkan Keuangan Syariah

Mahendra mengungkapkan sejumlah tantangan yang masih dihadapi dalam pengembangan industri keuangan syariah, seperti produk keuangan syariah yang masih terbatas, hingga kurangnya sumber daya insani di sektor keuangan syariah.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, OJK telah menerbitkan sembilan regulasi (POJK) dalam dua tahun terakhir, mencakup Kelembagaan BPR/BPRS dan UUS, Tata Kelola Bank Syariah, Pengembangan SDM di BPR/BPRS, dan Layanan Digital oleh Bank Syariah.

Selain itu, OJK juga mengeluarkan tujuh SEOJK terkait manajemen risiko, perubahan kegiatan usaha, dan pengelolaan produk perbankan syariah.

Kinerja Keuangan Syariah Terus Meningkat

Hingga Januari 2025, industri jasa keuangan syariah menunjukkan tren pertumbuhan positif. Total aset industri keuangan syariah naik 10,35 persen (yoy) menjadi Rp 2.860,1 triliun, dengan rincian:

  • Aset perbankan syariah: Rp 948,2 triliun
  • Pasar modal syariah: Rp 1.740,2 triliun
  • Lembaga keuangan non-bank syariah: Rp 171,7 triliun

Inovasi dan Pengembangan Produk Keuangan Syariah

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku PUJK, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengajak pelaku industri keuangan syariah untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan layanan ke masyarakat yang hanya ingin menggunakan keuangan syariah namun masih kesulitan mengaksesnya.

“Tugas kita adalah menjangkau masyarakat yang ingin layanan keuangan syariah tetapi masih mengalami keterbatasan akses,” kata Friderica.

Selama pelaksanaan GERAK Syariah 2025, program ini telah menjangkau 6,35 juta peserta melalui berbagai kegiatan edukasi keuangan syariah.

Capaian GERAK Syariah 2025

GERAK Syariah 2025 telah berlangsung sejak 23 Februari 2025, melibatkan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) Syariah, Bank Indonesia, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), serta berbagai komunitas dan media.

Berbagai kegiatan dalam GERAK Syariah 2025 meliputi:

  • Kajian dan Obrolan Keuangan Syariah (KOLAK)
  • Kompetisi Keuangan Syariah Ramadan (KURMA)

Capaian GERAK Syariah 2025 mencakup:

  • Total 2.863 kegiatan, terdiri dari:
  • 1.435 kegiatan literasi
  • 556 kegiatan inklusi
  • 872 kegiatan sosial
  • Penghimpunan dana: Rp 1,4 triliun
  • Penyaluran dana: Rp 4,6 triliun
  • Dana sosial yang tersalurkan: Rp 30,75 miliar untuk 158.203 penerima manfaat

Perluasan Keuangan Syariah ke Wilayah Pedesaan

Untuk memperluas keuangan syariah hingga ke pelosok negeri, OJK berkolaborasi dengan KNEKS, Kementerian Desa PDTT, dan Kementerian Agama dalam program Ekosistem Pusat Inklusi Keuangan Syariah (EPIKS) di desa-desa.

Program ini bertujuan mengoptimalkan peran Penyuluh Desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai Agen Laku Pandai Syariah guna mempercepat pertumbuhan keuangan syariah di wilayah pedesaan.

Sebagai bentuk apresiasi, OJK memberikan GERAK Syariah Award kepada PUJK yang berkontribusi dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah, termasuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Unit Usaha Syariah PT BPD Sulawesi Selatan & Sulawesi Barat, PT Bank Mega Syariah, PT Bank Muamalat Indonesia, PT BPRS Hikmah Khazanah, PT Asuransi Jiwa Syariah Kitabisa, dan Unit Usaha Syariah PT Jamkrida Sumatera Barat.

Friderica berharap GERAK Syariah tidak hanya berlangsung selama Ramadan, tetapi juga terus berlanjut dalam program keuangan syariah lainnya seperti Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah (SICANTIKS), Syariah Financial Fair (SYAFIF), dan Ekosistem Pusat Inklusi Keuangan Syariah (EPIKS). (mad/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |