Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya telah menetapkan 348 orang sebagai tersangka saat Operasi Berantas Jaya 2025 pada 9 - 23 Mei 2025.
"Kita tangkap kurang lebih sebanyak 3.599 orang yang terlibat dalam kasus premanisme dan dari jumlah itu 348 orang jadi tersangka," kata Kepala Biro Operasi (Karoops) Polda Metro Jaya, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika saat konferensi pers di Jakarta, Senin.
Wijatmika juga menyampaikan pelaksanaan operasi ini ditargetkan beberapa pelaku-pelaku premanisme dalam berbagai bentuk.
"Premanisme yang dilakukan secara perorangan, premanisme yang berkedok organisasi masyarakat, premanisme berkedok 'debt collector' (penagih utang) dan geng motor yang mengakibatkan timbulnya tawuran," katanya.
Kemudian Wijatmika juga menjelaskan dari 3.599 orang yang ditangkap, terdapat 3.251 orang dilakukan pembinaan.
Baca juga: Pemerasan dominasi kasus pengungkapan pada Operasi Berantas Jaya 2025
"Dengan rincian 59 dilakukan pembinaan oleh Polda Metro Jaya, sedangkan 3.192 orang dilakukan pembinaan oleh Polres," katanya.
Ia menjelaskan salah satu pembinaan yang dilakukan adalah kasus juru parkir liat atau 'Pak Ogah' dan pihaknya sudah mengingatkan, membina, mengarahkan supaya tidak sampai melakukan hal-hal yang serupa.
"Yang tentunya meresahkan daripada pengguna-pengguna jalan yang mereka tidak tahu, 'Pak Ogah' tersebut tidak tahu tentang bagaimana mekanisme pengaturan lalu lintas ataupun upaya-upaya pemerasan dengan pungli tersebut tentunya juga perlu cukup kita lakukan pembinaan saja," ucap Wijatmika.
Sementara itu Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana menambahkan untuk pembinaannya ada beberapa model.
"Pertama, bagaimana kita memberikan pemahaman tentang kesadaran serta kepatuhan terhadap hukum dalam melakukan aktivitas," katanya.
Baca juga: Polisi bebaskan ratusan preman di Jaktim usai lakukan pembinaan
Kholis juga menambahkan pihaknya juga seringkali melakukan berkolaborasi penyelenggaraan kegiatan pertemuan untuk deklarasi ormas yang lebih berkesadaran hukum dan lebih patuh hukum.
Selain itu, Kholis juga menyebutkan pentingnya kewaspadaan, daya cegah dan daya tangkal yang ada di masyarakat itu sendiri terkait adanya premanisme di lingkungan sekitar.
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menambahkan Operasi Berantas Jaya 2025 merupakan komitmen dari Polda Metro Jaya untuk memberikan perlindungan terbaik kepada masyarakat.
"Walaupun operasi telah berakhir tanggal 23 Mei, namun kami mengingatkan bahwa sasaran pemberantasan preman terus dilakukan melalui kegiatan rutin yang ditingkatkan," katanya.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025