Karawang (pilar.id) – Ribuan bibit mangrove kini tumbuh di sepanjang garis pantai utara Jawa, membawa harapan baru bagi masyarakat pesisir. PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), bagian dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, menanam total 5.000 bibit mangrove di dua titik krusial: Desa Tambaksari, Karawang dan pesisir Indramayu.
Program konservasi ini digelar dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup dan mendukung kegiatan Bulan Cinta Lingkungan yang diinisiasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat. Di Karawang, 2.000 bibit diserahkan dan ditanam bersama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Karawang. Sementara di Indramayu, PHE ONWJ menyalurkan 3.000 bibit untuk memulihkan kawasan pesisir yang terdampak abrasi.
Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, secara simbolis ikut serta dalam penanaman di Tambaksari, menandai sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia industri dalam memulihkan lingkungan hidup.
“Kami percaya bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kolektif. PHE ONWJ hadir bukan hanya sebagai perusahaan energi, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan,” ungkap R. Ery Ridwan, Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ.
Tambaksari: Dari Lahan Rusak Menjadi Harapan Baru
Desa Tambaksari menjadi fokus utama program konservasi mangrove ini. Dari total luas 3.414,93 hektare area mangrove, sekitar 92 persen mengalami kerusakan berat akibat abrasi laut. Dampaknya tidak hanya pada lingkungan, tetapi juga pada penghidupan masyarakat yang menggantungkan hidup dari laut dan hasil tangkapannya.
Menanggapi hal itu, PHE ONWJ tak hanya sekadar menyumbangkan bibit, tetapi juga membentuk Kelompok Kerja Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (KKPMP). Kelompok ini melibatkan masyarakat lokal, nelayan, serta pemerintah desa untuk bersama-sama merawat dan mengelola kawasan mangrove.
“Penanaman ini bukan hanya soal pohon, tapi soal kehidupan,” ujar seorang anggota KKPMP. “Mangrove menjaga tanah kami dari abrasi, tempat ikan berkembang biak, dan bisa menjadi sumber ekonomi baru.”
Lebih dari 10.000 Bibit untuk Masa Depan
Sejak awal 2024 hingga pertengahan 2025, PHE ONWJ telah menanam 10.930 bibit pohon di wilayah pesisir Karawang, mayoritas berupa mangrove. Program ini menjadi bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan yang tidak hanya fokus pada produksi energi, tetapi juga pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah operasional.
“Sinergi antara konservasi mangrove dan pemberdayaan masyarakat menjadi inti dari pendekatan keberlanjutan kami,” tambah Ery Ridwan.
Dengan program ini, akar-akar muda mangrove kini mulai mencengkeram tanah berlumpur, menjadi penghalang alami terhadap abrasi dan menjadi habitat baru bagi biota laut. Bersama-sama, masyarakat dan lingkungan tumbuh dan bangkit dari kerusakan — menciptakan masa depan yang lebih hijau untuk pesisir utara Jawa. (hen/hdl)