Sean Diddy Combs Divonis 4 Tahun Penjara dalam Kasus Asusila dan Kekerasan

2 hours ago 10

New York (pilar.id) — Dunia hiburan kembali diguncang oleh kabar mengejutkan. Sean “Diddy” Combs, salah satu nama besar dalam industri musik hip-hop Amerika Serikat, resmi dijatuhi hukuman empat tahun dua bulan penjara oleh pengadilan federal pada Jumat (4/10) dalam kasus pidana yang membongkar praktik pesta seks brutal dan kekerasan yang ia sebut sebagai “freak-offs”.

Combs (55) sebelumnya dinyatakan bersalah pada bulan Juli atas tuduhan mengangkut individu—termasuk pasangan dan pekerja seks pria—melintasi negara bagian AS untuk melakukan hubungan seksual dalam suasana yang kerap disertai obat-obatan terlarang.

Ia bebas dari dakwaan perdagangan manusia dan pemerasan, yang dapat membuatnya dihukum seumur hidup, namun vonis kali ini tetap akan menjauhkannya dari panggung hiburan untuk waktu yang cukup lama.

Permintaan Maaf dan Penyesalan di Persidangan

Sebelum vonis dijatuhkan, Combs menyampaikan permintaan maaf terbuka di ruang sidang. Ia menyebut perilakunya di masa lalu sebagai “menjijikkan, memalukan, dan sakit.” Ia juga meminta maaf kepada para korban, keluarganya, dan terutama anak-anaknya yang hadir di pengadilan.

“Kekerasan dalam rumah tangga yang saya lakukan adalah beban yang akan saya pikul seumur hidup,” ujar Combs dengan nada emosional.

Tim pembela Combs menampilkan video berdurasi 11 menit yang menunjukkan sisi lain sang mogul—sebagai ayah, dermawan, dan pelaku industri. Dalam video itu, Combs terlihat menangis saat menyaksikan dokumentasi kehidupannya.

Kesaksian Mengejutkan dan Tekanan dari Jaksa

Selama hampir dua bulan masa persidangan, sejumlah saksi memberikan kesaksian mengejutkan terkait kekerasan fisik, pelecehan seksual, hingga intimidasi yang dilakukan Combs terhadap para korban.

Jaksa federal Christy Slavik menyebut Combs sebagai pria yang “melakukan hal-hal keji demi kepuasan seksual semata” dan menegaskan bahwa “mata uangnya adalah kontrol, bukan uang.”

Salah satu kesaksian paling mengguncang datang dari mantan kekasihnya, Cassie Ventura, yang mengatakan bahwa ia dipaksa melakukan hubungan seks dengan orang asing ratusan kali atas perintah Combs.

Rekaman CCTV menunjukkan Combs menyeret dan memukuli Cassie di lorong hotel Los Angeles dalam salah satu insiden yang disebut sebagai “freak-off.”

Seorang wanita lain yang dikenal sebagai “Jane” juga bersaksi bahwa ia dipaksa berhubungan seks dalam pesta narkoba saat Combs menonton dan merekam.

Anak-Anak Memohon Keringanan

Enam dari tujuh anak Combs memberikan pernyataan di pengadilan, termasuk putrinya, D’Lila Combs, yang menangis saat memohon kepada hakim untuk memberikan kesempatan bagi keluarga mereka untuk “sembuh bersama.”

“Tolong, Yang Mulia… beri kami kesempatan untuk memperbaiki dan melanjutkan hidup, bukan sebagai headline berita, tetapi sebagai manusia,” ujar D’Lila.

Hakim Tolak Bebas Bersyarat

Hakim Arun Subramanian, yang sudah dua kali menolak permohonan jaminan, menyatakan bahwa meski Combs dibebaskan dari beberapa dakwaan, tindakan kekerasan dan paksaan tetap tidak dapat dimaafkan.

Ia juga mengkritik rencana Combs untuk tampil di sebuah acara publik di Florida sebagai bentuk “kesombongan tingkat tinggi.”

Dalam surat yang dibacakan di pengadilan, Combs menulis, “Saya yang lama mati di penjara, dan versi baru saya telah terlahir kembali.” Ia bersumpah tidak akan mengulangi perbuatannya.

Namun Cassie menulis dalam surat terpisah bahwa Combs tetaplah sosok yang “haus kuasa, manipulatif, dan kejam,” yang tak akan pernah berubah.

Kasus Sean Diddy Combs menjadi cerminan kelam bagaimana ketenaran dan kekuasaan bisa menutupi tindakan kriminal yang berlangsung bertahun-tahun.

Vonis ini menjadi titik balik, tidak hanya bagi Combs, tetapi juga bagi para korban yang berani bersuara. Kini, salah satu tokoh besar musik dunia harus menjalani masa hukuman, sementara publik terus menanti apakah benar ia telah berubah. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |