Ini Dua Model Pembangunan Sekolah Rakyat

7 hours ago 2

loading...

JAKARTA - Istana melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan mengungkapkan telah menyiapkan dua model dalam pembangunan Sekolah Rakyat . Diketahui, Sekolah Rakyat berada di bawah koordinasi Kementerian Sosial (Kemensos) untuk anak-anak dari kelompok masyarakat miskin dan miskin ekstrem.

Dikutip dari keterangan resmi yang diterima, model pertama pembangunan Sekolah Rakyat adalah revitalisasi aset, yakni menggunakan aset eksisting yang representatif dari Kementerian Sosial, pemda, perguruan tinggi, BUMN dan swasta. Renovasi dilakukan secara terbatas untuk melengkapi sarana/prasarana sekolah dan asrama.

"Model kedua adalah pembangunan baru di lahan seluas 5 hingga 10 hektare tanah milik pemda, perguruan tinggi, BUMN dan swasta. Bangunan baru berupa tower sekolah, tower asrama (putra/putri), gedung kantor, dan perumahan guru," tulis keterangan yang diterima, Rabu (12/3/2025).

Fasilitas baru juga disiapkan yang berstandar sekolah nasional, yakni tersedianya ruang terbuka hijau (RTH), sarana olahraga, klinik, tempat ibadah, dan laboratorium.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komarudin menyatakan, Sekolah Rakyat bertujuan memperluas akses pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem. "Sekolah Rakyat dirancang untuk menjangkau setiap lapisan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan," jelasnya.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait Indikator Kesejahteraan Rakyat 2024, angka putus
sekolah Tahun Ajaran 2023/2024 tercatat mengalami peningkatan di seluruh jenjang. Lalu, sebanyak 74,51% kepala rumah tangga miskin ekstrem berpendidikan SD ke bawah.

Berikutnya, data dari Kemendikbud pada Januari 2025 mencatat sekitar 730.703 siswa SMP dinyatakan lulus, tapi tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Menurut Ujang, data di atas adalah sedikit fakta yang menjelaskan betapa kemiskinan sangat terkait dengan rendahnya pendidikan. Kemiskinan dapat berdampak secara multidimensional. Mulai dari rendahnya pendidikan, kesehatan, hingga anak-anak mudah terjerumus ke dalam dunia kriminalitas. Kemudian, tumbuh dalam lingkungan yang tidak sehat, memicu pengangguran dan konflik sosial.

Oleh karena itu, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi model pendidikan inklusif yang mampu mengangkat anak-anak dari keluarga miskin keluar dari lingkaran kemiskinan.

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |