Harga Referensi CPO Melemah, Biji Kakao Menguat pada Januari 2025

1 month ago 37

Jakarta (pilar.id) – Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) untuk periode 1–31 Januari 2025 ditetapkan sebesar 1.059,54 Dollar AS per metrik ton (MT).

Nilai ini melemah sebesar 12,13 Dollar AS atau 1,13 persen dibandingkan periode Desember 2024 yang mencapai 1.071,67 Dollar AS per MT. Penetapan ini tercantum dalam Kepmendag Nomor 1685 Tahun 2024.

Bea Keluar (BK) CPO untuk Januari 2025 ditetapkan sebesar 178 Dollar AS per MT sesuai dengan Kolom Angka 9 Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2024, sedangkan tarif Pungutan Ekspor (PE) CPO sebesar 7,5 persen atau 79,4653 Dollar AS per MT.

Menurut Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim, penurunan HR CPO dipengaruhi oleh ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan global, fluktuasi harga minyak nabati lainnya, serta nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Penurunan Harga Berdasarkan Bursa Utama

HR CPO ditentukan berdasarkan rata-rata harga pada periode 25 November hingga 24 Desember 2024 dari:

  • Bursa CPO Indonesia: 984,61 Dollar AS per MT,
  • Bursa CPO Malaysia: 1.134,47 Dollar AS per MT,
  • Lelang CPO Rotterdam: 1.299,10 Dollar AS per MT.

Mengacu pada Permendag Nomor 46 Tahun 2022, jika perbedaan harga rata-rata dari tiga sumber tersebut melebihi 40 Dollar AS, maka perhitungan HR menggunakan dua harga median.

Dalam hal ini, digunakan harga dari bursa CPO Malaysia dan Indonesia, sehingga ditetapkan HR sebesar 1.059,54 Dollar AS per MT.

Minyak goreng Refined, Bleached, and Deodorized (RBD) Palm Olein dalam kemasan bermerek ≤ 25 kg dikenakan BK sebesar 48 Dollar AS per MT sesuai dengan Kepmendag Nomor 1686 Tahun 2024.

Biji Kakao Menguat 36,37 Persen

Sebaliknya, HR biji kakao periode Januari 2025 naik signifikan sebesar 2.813,63 Dollar AS atau 36,37 persen menjadi 10.549,59 Dollar AS per MT.

Kenaikan ini juga berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao menjadi 10.060 Dollar AS per MT, naik 2.743 Dollar AS atau 37,48 persen dari periode sebelumnya.

Meski demikian, Bea Keluar biji kakao tetap sebesar 15 persen sesuai Kolom 4 Lampiran Huruf B PMK Nomor 38 Tahun 2024. Kenaikan harga ini disebabkan oleh tingginya permintaan yang tidak seimbang dengan produksi, terutama dari Afrika Barat, akibat curah hujan tinggi. Kekhawatiran proyeksi cuaca kering pada semester pertama 2025 juga turut memengaruhi harga.

Produk Kayu dan Kulit

HPE beberapa produk kayu seperti serpih kayu, kayu gergajian, dan veneer mengalami kenaikan. Sementara itu, HPE produk kulit tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya.

Penetapan ini diatur dalam Kepmendag Nomor 1684 Tahun 2024 tentang Harga Patokan Ekspor dan Harga Referensi atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

Penurunan HR CPO dan penguatan HR biji kakao mencerminkan dinamika pasar global dan faktor cuaca yang terus memengaruhi sektor komoditas Indonesia. (hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |