Magister Sains Biomedis Universitas Yarsi Gelar Pengabdian Masyarakat di Tangerang

3 weeks ago 16

loading...

Prodi Sains Biomedis Program Magister Sekolah Pascasarjana Universitas Yarsi menggelar acara pengabdian masyarakat di Kota Tangerang. Foto/Istimewa.

JAKARTA - Prodi Sains Biomedis Program Magister Sekolah Pascasarjana Universitas Yarsi menggelar acara pengabdian masyarakat dengan tema “Peningkatan Kesehatan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat melalui Inovasi Budidaya Herbal, Pengolahan Lele Bergizi, dan Solusi Ramah Lingkungan untuk Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi.”

Acara ini berlangsung di Musholla Al Barokah dan Taman Herbal Surgawi Nusantara, Cluster Nusantara, Perumahan Banjar Wijaya, Kota Tangerang.

Ketua Pelaksana yang juga menjabat Kepala Pusat Peneltian Herbal Juniarti menjelaskan, pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petugas kebersihan dan keamanan di Cluster Nusantara melalui pemanfaatan fasilitas umum (fasum) yang belum dioptimalkan. Lahan fasum seluas 500 m2 yang sebelumnya kurang dimanfaatkan kini direvitalisasi menjadi taman herbal produktif dan area budidaya lele.

Dia menjelaskan, salah satu inisiatif utama dalam program ini adalah pemanfaatan lahan fasum menjadi kebun herbal produktif. “Dengan menerapkan teknologi eco-enzim dan biopori, kebun ini tidak hanya menghasilkan tanaman obat bermanfaat tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih hijau,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (18/2/2025).

Masyarakat dapat memanfaatkan tanaman herbal untuk pengobatan alami, sesuai dengan prinsip bahwa obat herbal bertindak secara rekonstruktif, kuratif, serta memiliki efek samping minimal. Neni Komariyah, mahasiswa Program Studi Sains Biomedis, menyampaikan penyuluhan bertema “Ramuan Tradisional Nusantara: Kunci Sehat dan Bugar di Setiap Tahap Kehidupan”, yang menyoroti manfaat herbal dalam meningkatkan kesehatan dan imunitas tubuh.

Selain itu, program lainnya adalah budidaya lele dalam ember yang telah dimulai sejak pengabdian masyarakat sebelumnya. Kali ini, program dikembangkan dengan pelatihan pengolahan lele menjadi aneka pangan bergizi seperti abon, kerupuk, dan stik kepala lele.

“Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh sumber protein bergizi sekaligus menciptakan peluang usaha baru,” tambahnya.

Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor II / Kepala Lembaga Penelitian Universitas Yarsi, Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, dan dipimpin oleh Juniarti, Kepala Pusat Penelitian Herbal Universitas Yarsi.

Dalam sambutannya, Ahmad Rusdan menyampaikan kebanggaannya terhadap Juniarti yang tidak hanya menerapkan keilmuan di kampus, tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Ia berharap Taman Herbal Surgawi Nusantara yang telah dirintis dapat terus berkelanjutan demi kemaslahatan masyarakat.

Neni menyampaikan bahwa pengobatan menggunakan herbal berbeda dengan obat sintetik. Dimana obat herbal diarahkan pada sumber penyebab penyakit dan perbaikan fungsi organ yang rusak, rekonstruktif, kuratif /adjuvant. Selain itu juga mencegah dan pemulihan penyakit, reaksi lambat tetapi bersifat konstruktif, efek samping minimal.

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |