Surabaya (pilar.id) — Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, H.E. Jukka-Pekka Kaihilahti, di Hotel Shangri-La Surabaya.
Kunjungan ini menjadi momentum strategis untuk mempererat kerja sama bilateral, terutama dalam bidang investasi, perdagangan, kehutanan, dan pengembangan industri berkelanjutan.
Dalam pertemuan tersebut, Emil secara khusus menawarkan potensi besar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik sebagai destinasi investasi unggulan bagi Finlandia.
KEK JIIPE merupakan kawasan industri modern terintegrasi yang dilengkapi pelabuhan laut dan dirancang untuk mendukung ekosistem industri ramah lingkungan.
“KEK JIIPE adalah simbol komitmen Jawa Timur untuk menciptakan lingkungan investasi yang kompetitif secara global. Kami mengundang Finlandia untuk berpartisipasi dalam pengembangannya,” ujar Emil.
Neraca Perdagangan Jatim–Finlandia Meningkat Positif
Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI, perdagangan antara Jawa Timur dan Finlandia sempat defisit pada periode 2020 hingga 2023.
Namun, pada tahun 2024, Jawa Timur mencatat surplus perdagangan sebesar 11,91 juta Dollar AS, dengan nilai ekspor mencapai 31,7 juta Dollar AS dan impor sebesar 19,79 juta Dollar AS.
Komoditas ekspor utama Jawa Timur ke Finlandia meliputi tembaga, kertas/karton, mesin dan peralatan listrik, kendaraan dan komponennya, serta produk karet dan kayu. Sementara itu, barang impor dari Finlandia mencakup mesin mekanik, pulp, plastik, perekat, enzim, dan produk farmasi.
Investasi Finlandia Masih Terbuka Lebar
Finlandia tercatat sebagai investor ke-56 di Jawa Timur dengan total nilai investasi sebesar 250 ribu Dollar AS, tersebar di tiga perusahaan pada sektor industri kimia, farmasi, serta perdagangan dan reparasi.
Emil menyampaikan kesiapan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memfasilitasi penjajakan lebih lanjut, termasuk dalam kunjungan lanjutan ke Kantor Kedutaan Besar Finlandia di Jakarta.
Dubes Finlandia, Jukka-Pekka Kaihilahti, menyambut baik ajakan kerja sama dan menyatakan ketertarikan mendalam terhadap sektor kehutanan dan pengolahan hasil hutan, termasuk teknologi, pemasaran, dan keberlanjutan.
Ia juga menyebut bidang energi, pertanian, dan pengolahan mineral sebagai potensi kolaborasi bilateral yang menjanjikan.
“Kami melihat peluang besar di Jawa Timur untuk kolaborasi di bidang kehutanan berkelanjutan dan smart city, termasuk pendidikan dan digitalisasi,” kata Kaihilahti.
Ia juga menyampaikan bahwa pada 30 April 2025, delegasi perusahaan Finlandia akan berkunjung langsung ke KEK JIIPE Gresik, yang telah bekerja sama dengan sejumlah mitra industri termasuk PT Freeport Indonesia.
“Kami ingin mendalami kolaborasi yang telah berjalan melalui perusahaan-perusahaan besar Finlandia seperti Konecranes, Wärtsilä, dan Metso, serta menjajaki potensi baru,” jelasnya.
Salah satu bentuk kerja sama konkret saat ini adalah pemanfaatan teknologi Finlandia dalam proyek smelter Freeport serta berbagai fasilitas industri di KEK JIIPE Gresik. (rio/ted)