Restrukturisasi Besar di Garuda Indonesia, RUPSLB Setujui Transformasi dan Susunan Direksi Baru

14 hours ago 9
Garuda IndonesiaGaruda Indonesia

Jakarta (pilar.id) — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk resmi mengumumkan langkah strategis dalam proses transformasi bisnisnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Senin (30/6). Dalam rapat tersebut, sebanyak 74,29 persen pemegang saham menyetujui agenda restrukturisasi penyehatan kinerja perseroan, termasuk pergantian jajaran direksi dan komisaris.

Langkah ini dianggap krusial dalam memperkuat arah transformasi menyeluruh Garuda Indonesia, terutama dalam menghadapi dinamika industri penerbangan yang kian kompetitif. Restrukturisasi menyasar penguatan struktur keuangan, operasional, serta akselerasi pemulihan kinerja pasca pandemi.

Pergantian Direksi dan Komisaris

Sejalan dengan agenda restrukturisasi, Kementerian BUMN mengusulkan nama-nama baru yang kini resmi mengisi jajaran manajemen Garuda Indonesia. Susunan terbaru setelah RUPSLB 2025 adalah sebagai berikut:

Direksi:

  • Direktur Utama: Wamildan Tsani Panjaitan
  • Direktur Operasi: Dani Haikal Irawan
  • Direktur Niaga: Reza Aulia Hakim
  • Direktur Teknik: Mukhtaris
  • Direktur Human Capital & Corporate Service: Eksitarino Irianto

Dewan Komisaris:

  • Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Fadjar Prasetyo
  • Komisaris: Glenny Kairupan, Chairal Tanjung, dan Mawardi Yahya (Komisaris Independen)

Sementara itu, Enny Kristiani, Ade R. Susardi, Tumpal Manumpak Hutapea, Rahmat Hanafi, Prasetio, dan Timur Sukirno diberhentikan dengan hormat atas dedikasi selama masa tugasnya.

Wamildan Tsani Panjaitan menyampaikan penghargaan atas kontribusi jajaran direksi sebelumnya, serta menegaskan pentingnya kesinambungan kepemimpinan.

“Bapak dan Ibu telah meletakkan landasan yang kokoh bagi proses restrukturisasi dan pemulihan Garuda. Kini saatnya melanjutkan tongkat estafet ini dengan semangat baru dari talenta muda internal Garuda Indonesia Group,” ujar Wamildan.

Fokus Transformasi Bisnis

Restrukturisasi penyehatan kali ini mencakup beberapa fokus utama:

  • Perbaikan ekuitas dan penguatan struktur keuangan
  • Restorasi armada dan penambahan alat produksi
  • Peningkatan kinerja anak usaha
  • Percepatan pemulihan trafik penumpang

Transformasi ini merupakan kelanjutan dari fase restrukturisasi 2021–2023 yang meliputi pengelolaan kewajiban usaha dan efisiensi operasional.

Dalam jangka panjang, Garuda Indonesia telah menetapkan 11 prioritas strategis, termasuk:

  • Penambahan armada menjadi 120 unit
  • Pembukaan lebih dari 100 rute baru hingga 2029
  • Penguatan ekosistem penerbangan nasional
  • Digitalisasi layanan
  • Peningkatan pengalaman pelanggan

Capaian Positif Kuartal I 2025

Kinerja perusahaan menunjukkan arah yang positif. Pendapatan dari segmen penerbangan charter naik 92,88 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Hingga 31 Maret 2025, total pendapatan operasional mencapai US$723,56 juta, meningkat 1,63 persen.

Garuda Indonesia Group juga melayani 5,13 juta penumpang, dengan rincian 2,65 juta penumpang Garuda Indonesia dan 2,48 juta penumpang Citilink.

Optimisme Menuju Maskapai Berkelas Dunia

Persetujuan RUPSLB menjadi sinyal kuat bagi transformasi lanjutan Garuda Indonesia. Dukungan dari Pemerintah dan para pemegang saham diyakini mampu mengantarkan perusahaan menuju status sebagai maskapai kebanggaan nasional dengan daya saing global.

“Ini adalah titik balik menuju Garuda Indonesia yang sehat, kompetitif, dan berkelas dunia,” pungkas Wamildan. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |