London (pilar.id) – Chelsea harus puas berbagi poin pada laga pembuka Premier League musim 2025/26. Bermain di Stamford Bridge, Minggu (17/8/2025) malam WIB, The Blues ditahan imbang 0-0 oleh Crystal Palace dalam pertandingan yang berlangsung ketat.
Meski tampil dominan, skuad asuhan Enzo Maresca gagal menembus rapatnya pertahanan Palace yang dikawal apik oleh kiper Dean Henderson. Sebaliknya, tim tamu juga beberapa kali mengancam lewat serangan balik cepat, namun penyelesaian akhir masih belum optimal.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan langsung berjalan intens sejak menit awal. Chelsea sempat dikejutkan pada menit ke-13 saat Eberechi Eze mencetak gol untuk Palace, namun wasit menganulirnya setelah tinjauan VAR menyatakan ada pelanggaran dalam proses gol.
Chelsea mencoba membalas dengan serangan dari Cole Palmer, Pedro Neto, dan João Pedro, tetapi upaya mereka kerap kandas di hadapan barisan belakang Palace. Pada menit ke-30, Chelsea mendapatkan serangkaian peluang emas, namun baik tembakan João Pedro, Jamie Gittens, maupun Moisés Caicedo semuanya berhasil diblok.
Palace bukan tanpa ancaman. Jean-Philippe Mateta dan Eze beberapa kali memaksa kiper Chelsea, Robert Sánchez, melakukan penyelamatan gemilang. Skor tanpa gol bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Chelsea meningkatkan intensitas serangan. Estêvão nyaris memecah kebuntuan di menit ke-66, namun tendangannya melambung di atas mistar. Sementara itu, Palace membalas lewat sepakan jarak jauh Eze pada menit ke-82, yang masih bisa ditepis Sánchez.
Drama terjadi di menit akhir. Andrey Santos sempat mendapatkan dua peluang emas, salah satunya melalui sundulan berbahaya pada menit ke-90+4. Namun, Henderson tampil heroik dengan penyelamatan krusial yang memastikan laga berakhir imbang 0-0.
Statistik dan Catatan Menarik
- Chelsea mencatatkan penguasaan bola lebih banyak, namun kesulitan menembus pertahanan Palace.
- Crystal Palace kembali menunjukkan ketangguhan setelah sebelumnya menaklukkan Liverpool di Community Shield.
- Duel ini juga menjadi pertandingan perdana Enzo Maresca di Premier League bersama Chelsea.
- Dean Henderson tampil sebagai bintang dengan beberapa penyelamatan penting di bawah mistar Palace.
Situasi Kedua Tim
Hasil imbang ini membuat Chelsea gagal memulai musim dengan kemenangan meski berstatus sebagai juara Piala Dunia Antarklub 2025. Meski begitu, performa ofensif The Blues menunjukkan potensi besar yang bisa terus berkembang di bawah Maresca.
Sementara itu, Crystal Palace membuktikan diri sebagai tim yang patut diperhitungkan musim ini. Usai sukses merebut Community Shield dari Liverpool, mereka kembali tampil solid menghadapi salah satu tim elit Premier League.
Sama-sama Raih Satu Poin
Hasil imbang 0-0 di Stamford Bridge membuat Chelsea dan Crystal Palace sama-sama meraih satu poin pada pekan pertama Premier League 2025/26.
Bagi Chelsea, tambahan satu angka ini tentu belum sesuai ekspektasi. Sebagai juara dunia antarklub dan salah satu kandidat juara liga, The Blues diperkirakan akan bersaing di papan atas bersama Manchester City, Arsenal, dan Liverpool. Namun kegagalan meraih kemenangan di kandang bisa menjadi tekanan tersendiri pada pekan-pekan berikutnya, terutama menghadapi rangkaian laga London derby yang menanti.
Sementara itu, Crystal Palace justru bisa lebih puas dengan hasil ini. Setelah menaklukkan Liverpool lewat adu penalti di ajang Community Shield, The Eagles kembali menunjukkan soliditas mereka. Tambahan satu poin dari laga tandang di markas tim besar seperti Chelsea bisa menjadi modal penting untuk menjaga konsistensi di papan tengah, bahkan berpotensi menembus zona kompetisi Eropa jika tren positif berlanjut.
Secara keseluruhan, hasil imbang ini menempatkan kedua tim di posisi menengah klasemen sementara Premier League. Namun mengingat ini baru pekan perdana, peluang untuk naik ke papan atas masih terbuka lebar, terutama bagi Chelsea yang memiliki jadwal relatif berat melawan sesama klub London di awal musim.
Bagi Chelsea, hasil ini juga menjadi pengingat bahwa konsistensi di Premier League tidak bisa diperoleh hanya dengan dominasi, melainkan juga efektivitas penyelesaian akhir. (mad/hdl)