Kebijakan Work from Anywhere Picu Lonjakan Arus Mudik Lebih Awal, Pelabuhan Merak Padat

1 week ago 24

Jakarta (pilar.id) – Kebijakan Work from Anywhere (WFA) yang diterapkan pemerintah jelang Lebaran 2025 telah memicu peningkatan arus mudik sejak akhir pekan lalu.

Banyak pemudik memilih berangkat lebih awal untuk menghindari kepadatan, terlihat dari lonjakan jumlah pengguna jasa kapal ferry, terutama kendaraan roda empat.

Menteri Perhubungan Dudi Purwagandhy bersama ASDP dan stakeholder terkait telah meninjau kesiapan Pelabuhan Indah Kiat sebagai buffer zone untuk memastikan kelancaran arus mudik.

“Jika area parkir di Pelabuhan Merak hampir penuh, kendaraan pribadi akan dialihkan ke Pelabuhan Indah Kiat untuk menghindari antrean panjang,” ujar Menhub Dudi.

Pelabuhan Indah Kiat, dengan luas 93.426 meter persegi, mampu menampung hingga 2.072 kendaraan kecil.

Selain itu, Jalan Lingkar Selatan (JLS) juga akan difungsikan sebagai area parkir tambahan jika kapasitas di Pelabuhan Ciwandan mencapai batas maksimal.

Lonjakan Signifikan Penumpang dan Kendaraan

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengungkapkan, sejak Jumat (21/3) hingga Sabtu (22/3), total 88.396 orang dan 20.887 unit kendaraan telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak.

“Angka ini meningkat 47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan dominasi kendaraan roda empat yang melonjak signifikan,” jelasnya.

Pada Sabtu (22/3), total penumpang mencapai 50.055 orang, naik 79 persen dari tahun sebelumnya yang sebanyak 27.898 orang.

Sementara itu, kendaraan roda empat mencapai 6.015 unit, melonjak 102 persen dari 2.983 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Antisipasi Lonjakan Kendaraan

Wakil Direktur Utama ASDP Yossianis Marciano menyatakan, lonjakan ini sudah diprediksi mengingat libur Lebaran tahun ini lebih panjang.

“Kami memperkirakan sekitar 30.000 kendaraan kecil akan menyeberang melalui Pelabuhan Merak pada 27-29 Maret mendatang. Sebagian antrean akan dialihkan ke Pelabuhan Indah Kiat untuk menghindari penumpukan di jalan utama,” ujarnya.

Untuk mendukung kelancaran arus mudik, ASDP memberikan diskon tarif hingga 36 persen atau tarif satu harga pada layanan ekspres lintasan Merak-Bakauheni mulai Senin (24/3) hingga Minggu (30/3).

Diskon ini berlaku untuk pejalan kaki, Golongan IVA, IVB, VA, dan VIA guna mendorong pemerataan arus penyeberangan.

Strategi Distribusi Kendaraan

ASDP juga menerapkan strategi distribusi kendaraan. Mobil pribadi dan bus diarahkan melalui Pelabuhan Merak, sementara sepeda motor dan truk Golongan VB serta VIB melalui Pelabuhan Ciwandan. Truk Golongan VII, VIII, dan IX akan dialihkan ke Pelabuhan Bandar Bakau Jaya.

Di jalur tol, kendaraan dari Exit Tol Cilegon Timur diarahkan ke Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ, sementara kendaraan dari Exit Tol Merak masuk sesuai jadwal check-in.

Peningkatan Arus dari Sumatera ke Jawa

Pergerakan penumpang dari Sumatera ke Jawa juga mengalami kenaikan. Berdasarkan data Posko Bakauheni, pada H-9 total penumpang yang menyeberang mencapai 37.465 orang, naik 38 persen dari tahun lalu sebanyak 27.208 orang.

Kendaraan roda empat tercatat 3.211 unit, naik 20 persen dari 2.685 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Shelvy menambahkan, antrean kendaraan yang terjadi pada akhir pekan kemarin disebabkan oleh peningkatan jumlah pemudik serta dampak perbaikan Dermaga VI Merak.

“ASDP sedang mempercepat perbaikan Dermaga VI pascainsiden tertabraknya KMP Portlink III. Proses bongkar muat kendaraan dimaksimalkan melalui rampa samping kapal, yang membutuhkan waktu lebih lama,” jelasnya.

ASDP mengimbau pengguna jasa untuk mematuhi jadwal keberangkatan di tiket dan tiba di pelabuhan sesuai waktu yang ditentukan.

“Kendaraan yang tiba sesuai jadwal tiket akan mendapat prioritas antrean naik kapal. Kami berterima kasih atas kerja sama pengguna jasa dalam menciptakan perjalanan yang lebih tertib dan nyaman,” pungkas Shelvy.

Dengan berbagai strategi dan antisipasi yang telah disiapkan, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman bagi seluruh pemudik. (mad/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |