Waspada Heat Stroke di Puncak Haji, Ini Tips Lindungi Diri Saat Beribadah di Tengah Cuaca Ekstrem

1 day ago 18

Jakarta (pilar.id) – Puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) selalu menjadi momen sakral yang dinanti jutaan jemaah dari seluruh dunia. Namun, bersamaan dengan kekhusyukan spiritual ini, datang pula tantangan fisik yang tak ringan.

Suhu udara ekstrem di Tanah Suci—yang sering kali melampaui 40 derajat Celsius—meningkatkan risiko heat stroke atau serangan panas, terutama bagi jemaah yang lanjut usia dan memiliki penyakit penyerta.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, menjelaskan bahwa heat stroke adalah kondisi darurat medis yang dapat mengancam jiwa apabila tidak ditangani secara cepat.

“Heat stroke terjadi saat tubuh tidak mampu lagi mengatur suhunya, dan suhu inti tubuh naik drastis hingga di atas 40°C. Ini bisa merusak otak, jantung, ginjal, dan otot,” jelas Liliek.

Gejala heat stroke yang harus diwaspadai antara lain:

  • Suhu tubuh sangat tinggi
  • Kulit panas, merah, dan bisa kering atau lembap
  • Sakit kepala berdenyut
  • Pusing, bingung, bahkan hilang kesadaran
  • Mual dan muntah
  • Nadi cepat dan kuat
  • Kejang

Tips Penting Cegah Heat Stroke Selama Ibadah Haji

Untuk mencegah risiko tersebut, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Kementerian Agama memberikan sejumlah imbauan penting bagi para jemaah:

1. Hidrasi Maksimal

  • Minumlah air putih secara teratur, jangan tunggu haus. Disarankan konsumsi minimal 2 liter air putih atau air zamzam per hari.
  • Gunakan oralit secara rutin untuk menggantikan elektrolit tubuh.
  • Hindari minuman manis dan berkafein seperti teh, kopi, dan soda yang bisa mempercepat dehidrasi.
  • Sediakan botol minum pribadi yang bisa diisi ulang.

2. Lindungi Diri dari Sinar Matahari Langsung

  • Gunakan topi lebar, payung, atau handuk basah di kepala untuk meredam panas.
  • Hindari aktivitas langsung di bawah terik matahari pukul 10.00–16.00 waktu setempat.
  • Manfaatkan area teduh atau tenda sebaik mungkin.

3. Istirahat yang Cukup

  • Jangan memaksakan diri, terutama saat tubuh terasa lelah atau tidak fit.
  • Prioritaskan tidur dan istirahat yang berkualitas untuk menjaga stamina.

4. Nutrisi dan Pola Makan Teratur

  • Konsumsi makanan bergizi yang disiapkan oleh petugas, dan perhatikan waktu konsumsi sebelum makanan basi.
  • Jangan makan makanan yang sudah melewati batas waktu konsumsi karena bisa berisiko menyebabkan keracunan.

5. Gunakan Teknologi Sederhana

  • Semprotan air dingin atau zamzam dapat memberikan efek sejuk instan.
  • Gunakan kipas angin portabel atau manual untuk membantu sirkulasi udara.

6. Segera Cari Bantuan Medis Bila Ada Gejala

  • Bila merasa pusing, mual, atau gejala heat stroke muncul, segera lapor kepada petugas kesehatan.
  • Bawa selalu obat pribadi dan informasikan kondisi medis kepada ketua rombongan atau tenaga kesehatan haji kloter.

Liliek menekankan bahwa kesehatan adalah modal utama untuk meraih haji yang mabrur. “Kami terus mengingatkan jemaah untuk menjaga kondisi tubuh. Dengan pola hidup sehat selama berhaji, risiko heat stroke bisa diminimalisasi,” tegasnya.

Dengan kewaspadaan dan persiapan matang, para jemaah diharapkan dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji dengan aman, nyaman, dan khusyuk. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |