RUPTL PLN 2025–2034 Ciptakan 1,7 Juta Lapangan Kerja, Mayoritas Green Jobs dari Energi Terbarukan

1 day ago 28
RUPTL PLNRUPTL PLN periode 2025–2034 jadi pendorong terbukanya lapangan kerja dalam skala besar.

Jakarta (pilar.id) – Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) untuk periode 2025–2034 diperkirakan akan membuka hingga 1,7 juta lapangan kerja di berbagai sektor strategis. Mayoritas di antaranya merupakan green jobs atau pekerjaan ramah lingkungan yang berkaitan langsung dengan pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa dari total proyeksi tenaga kerja tersebut, sekitar 760 ribu akan berasal dari sektor pembangkit listrik berbasis energi bersih.

“Penyerapan tenaga kerja RUPTL ini kurang lebih sekitar 1,7 juta. Ini untuk memastikan Indonesia terang. Dari jumlah itu, sekitar 836.696 orang akan terserap di sektor pembangkitan,” ujar Bahlil dalam konferensi pers peluncuran RUPTL PLN 2025–2034 di Jakarta.

Sementara itu, sektor transmisi, gardu induk, dan distribusi diperkirakan akan menyerap sekitar 881 ribu tenaga kerja tambahan.

Bahlil menambahkan bahwa dari sektor pembangkitan, lebih dari 91 persen merupakan green jobs. Hal ini menjadi peluang besar bagi generasi muda Indonesia untuk terlibat langsung dalam transisi energi menuju masa depan yang berkelanjutan.

Adapun rincian potensi tenaga kerja dari pembangkit berbasis EBT meliputi:

  • Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS): 348.057 orang
  • Pembangkit Listrik Tenaga Air/Minihidro (PLTA/M): 129.759 orang
  • PLTA Pump Storage: 94.195 orang
  • Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB): 58.938 orang
  • Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP): 42.700 orang
  • Sistem Penyimpanan Energi Baterai: 68.193 orang
  • Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm): 7.197 orang
  • Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg): 1.481 orang
  • Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa): 2.429 orang
  • Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL): 341 orang

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa RUPTL tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan transisi energi nasional, tetapi juga sebagai instrumen pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“RUPTL ini sejalan dengan visi pemerintah dalam menciptakan swasembada energi. Di dalamnya juga terkandung misi mengurangi kemiskinan dan kelaparan, serta mendorong terciptanya kawasan industri dan ekonomi baru,” jelas Darmawan.

Dengan demikian, RUPTL 2025–2034 diharapkan menjadi motor penggerak utama dalam mencapai target Net Zero Emissions serta menciptakan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan ekonomi hijau berbasis tenaga kerja lokal. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |