Cikarang (pilar.id) – DAIKIN Indonesia baru-baru ini menerima kunjungan dari Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi Institut Teknologi Bandung (DKST ITB). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya DAIKIN untuk memperkuat sinergi antara sektor industri dan akademik, sekaligus mendukung perkembangan industri manufaktur di Indonesia.
PT Daikin Airconditioning Indonesia (DID) dan PT Daikin Industries Indonesia (DIID) menyambut pimpinan, dosen, serta peneliti DKST ITB di pabrik DAIKIN yang berlokasi di Cikarang.
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan inovasi terbaru DAIKIN sebagai spesialis tata udara global dengan pengalaman lebih dari 100 tahun.
Diskusi Peluang Kerja Sama Strategis
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas peluang kerja sama strategis yang dapat memberikan dampak positif bagi industri dan dunia akademik.
Michael Budiman, Senior Manager Planning PT Daikin Airconditioning Indonesia (DID), menyatakan bahwa kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan pengembangan teknologi di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan industri manufaktur di Indonesia melalui kerja sama dengan institusi pendidikan seperti ITB. Ini adalah langkah penting untuk menciptakan solusi yang lebih inovatif dan ramah lingkungan,” ujar Michael.
Investasi Rp 3,3 Triliun untuk Pabrik AC Ramah Lingkungan
DAIKIN mengalokasikan dana sebesar Rp 3,3 triliun untuk mendirikan pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia.
Pabrik seluas 20 hektar ini akan menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) untuk mengoptimalkan produksi digital, dengan kapasitas produksi mencapai 1,5 juta set AC rumah tangga per tahun.
Sebagai pelopor penggunaan freon R32 yang ramah lingkungan, DAIKIN terus mengembangkan teknologi hemat energi dan rendah jejak karbon. Sejak 1980, DAIKIN telah menghadirkan AC dengan teknologi inverter yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Dukungan Menuju Masa Depan Hijau
Budi Mulia, Director PT Daikin Airconditioning Indonesia (DID) & PT Daikin Industries Indonesia (DIID), menekankan pentingnya transisi industri menuju masa depan yang lebih hijau.
“Pabrik baru ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga mendukung komitmen kami dalam mengurangi dampak lingkungan,” ujarnya.
Selain itu, DAIKIN juga berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menciptakan produk yang ramah lingkungan dan hemat energi. Hal ini sejalan dengan visi DKST ITB yang mendorong pengembangan teknologi berkelanjutan.
Kehadiran Jajaran Manajemen DAIKIN
Kunjungan ini dihadiri oleh sejumlah jajaran manajemen DAIKIN, antara lain Michael Budiman, Senior Manager Planning PT Daikin Airconditioning Indonesia (DID), Budi Mulia, Director PT Daikin Airconditioning Indonesia (DID) & PT Daikin Industries Indonesia (DIID), Masashi Hasegawa, Director PT Daikin Industries Indonesia (DIID), Hideki Joh, Vice President Director PT Daikin Industries Indonesia (DIID), dan Khamhaeng Boonthavee, President Director PT Daikin Industries Indonesia (DIID)
Kunjungan ini menjadi langkah awal bagi DAIKIN dan DKST ITB untuk menjajaki kerja sama lebih lanjut dalam pengembangan teknologi dan inovasi. Sinergi antara industri dan akademik diharapkan dapat mempercepat transformasi menuju industri manufaktur yang lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia. (usm/hdl)