Semarang (pilar.id) – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar acara Halal Bihalal dan Peringatan Hari Kartini 2025 dengan tema Merajut Silaturahmi, Memperkuat Karakter: Peran Perempuan dalam Parenting, Karier dan Kehidupan Sosial.
Acara ini menghadirkan dr. Aisah Dahlan, CMHt., CM.NLP. sebagai narasumber utama dan berlangsung di Gedung Kewirausahaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNDIP.
Tak hanya menjadi ajang silaturahmi pasca Idul Fitri, kegiatan ini menjadi sarana refleksi dan penguatan peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan: sebagai istri, ibu, serta individu dalam kehidupan sosial dan profesional.
Acara turut dihadiri oleh Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., para dekan, serta tamu undangan lainnya.
Suami dan Istri Saling Dukung Ciptakan Kehidupan Harmonis
Dalam sambutannya, Rektor UNDIP menekankan pentingnya dukungan suami terhadap kegiatan positif istri, terutama yang dilakukan dalam wadah Dharma Wanita. Menurutnya, kehadiran para suami merupakan bentuk penghormatan, kepedulian, dan kasih sayang terhadap pasangan.
Lebih lanjut, Prof. Suharnomo menjelaskan bahwa kehidupan rumah tangga dan pekerjaan tidak dapat dipisahkan secara kaku.
“Otak manusia tidak bisa dibelah. Urusan kantor memengaruhi rumah, begitu juga sebaliknya,” ujarnya. Oleh karena itu, keseimbangan dalam peran domestik dan profesional menjadi kunci dalam meningkatkan quality of work life atau kualitas kehidupan kerja yang baik.
dr. Aisah Dahlan: Keluarga Bahagia, Karier Pun Gemilang
Dalam sesi utama, dr. Aisah Dahlan menekankan bahwa perempuan yang bahagia dalam keluarga memiliki peluang lebih besar untuk sukses dalam pekerjaan. Sebaliknya, pria yang sukses dalam pekerjaan umumnya berangkat dari keluarga yang harmonis.
Ia juga menjelaskan berbagai perbedaan biologis dan psikologis antara pria dan wanita yang sering menjadi sumber konflik. Contohnya, otak wanita memiliki konektivitas saraf lebih baik antara belahan kanan dan kiri, sehingga mampu melakukan banyak tugas sekaligus. Sedangkan otak pria lebih fokus pada satu pekerjaan dalam satu waktu.
Perbedaan lainnya terlihat dalam jumlah kata yang diucapkan. Rata-rata pria berbicara sekitar 7.000 kata per hari, sedangkan wanita mencapai 20.000 kata. Perbedaan ini sering menjadi pemicu kesalahpahaman dalam komunikasi suami istri.
Dari sisi penglihatan, wanita memiliki ukuran sclera (bagian putih mata) yang lebih lebar, sehingga mampu melihat dari sudut mata. Hal ini membuat wanita lebih cepat menemukan benda di sekitar rumah dibanding pria yang memiliki penglihatan lebih sempit dan fokus lurus ke depan.
“Memahami perbedaan ini akan membantu menghindari prasangka buruk. Wanita perlu memahami bahwa ekspresi dan cara komunikasi pria memang berbeda, dan itu bukan tanda ketidakpedulian,” jelas Aisah.
Peran Penting Ibu dalam Parenting
dr. Aisah juga menyampaikan pentingnya memahami perbedaan gender dalam mendidik anak. Anak laki-laki dan perempuan memerlukan pendekatan yang berbeda, baik dalam komunikasi maupun pemberian nasihat.
Dengan pemahaman ini, seorang ibu akan lebih sabar, bijak, dan efektif dalam menjalankan peran sebagai pendidik utama dalam keluarga.
Ketua DWP UNDIP, Dewi Widayani Suharnomo, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran serta ilmu yang dibagikan dr. Aisah Dahlan. Ia berharap materi yang disampaikan menjadi inspirasi bagi perempuan untuk saling menguatkan dan terus berdaya, baik dalam keluarga, karier, maupun kehidupan sosial.
Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata dan sesi foto bersama sebagai bentuk apresiasi terhadap seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini. (ret/hdl)