Subholding Upstream Pertamina Bukukan Produksi Minyak dan Gas Tertinggi untuk Dukung Swasembada Energi

1 month ago 44

Jakarta (pilar.id) – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, mencatat pencapaian besar sepanjang 2024 dalam mendukung swasembada energi.

Realisasi produksi minyak tercatat sebesar 556 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan gas bumi sebesar 2,8 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD). Produksi ini dihasilkan dari lima regional operasional Subholding Upstream.

Produksi Minyak dan Gas Berdasarkan Regional

Regional 1 (Sumatra):
Minyak: 203 ribu BOPD
Gas: 823 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD)
Regional 2 (Jawa):
Minyak: 54 ribu BOPD
Gas: 356 MMSCFD
Regional 3 (Kalimantan):
Minyak: 58 ribu BOPD
Gas: 622 MMSCFD
Regional 4 (Indonesia Timur):
Minyak: 85 ribu BOPD
Gas: 653 MMSCFD
Regional 5 (Operasi Luar Negeri):
Minyak: 156 ribu BOPD
Gas: 375 MMSCFD

Kegiatan Operasional yang Meningkat

Dalam mendukung target energi nasional, Subholding Upstream intensif melaksanakan pengeboran, perbaikan sumur (work over), dan intervensi sumur (WIWS). Pada 2024, pencapaian meliputi:

  • 814 sumur pengembangan selesai dibor, meningkat dari 801 sumur di 2023.
  • 919 sumur work over, naik dari 844 sumur pada 2023.
  • 33.687 pekerjaan WIWS, meningkat dari 31.686 pekerjaan tahun sebelumnya.

Inovasi dan Teknologi untuk Peningkatan Produksi

Beberapa inisiatif utama yang mendukung pencapaian produksi antara lain:

Reinterpretasi Subsurface Baru:
Contoh: Gunung Kemala dengan produksi awal rata-rata 735 BOPD.
Pengembangan Sumur Nearfield:
Contoh: Lembak-Kemang-Tapus dengan produksi awal 1.700 BOPD.
Teknologi Multi-Stage Fracturing (MSF):
Contoh: Lapangan Kotabatak dengan produksi awal 523 BOPD.
Akselerasi Put on Production (POP):
Contoh: Sumur eksplorasi seperti East Pondok Aren, Astrea, dan Pinang East.
Pengembangan Steamflood:
Proyek North Duri Development untuk meningkatkan efisiensi reservoir berkualitas rendah.

Komitmen pada ESG dan Zero Tolerance on Bribery

PHE berinvestasi pada operasional hulu migas yang berlandaskan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berbasis ISO 37001:2016.

Hal ini mendukung misi perusahaan menjadi pemain migas kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan mempraktikkan tata kelola yang baik.

“Pencapaian ini adalah hasil kolaborasi seluruh Perwira dan Mitra Kerja, didukung nilai inti AKHLAK: Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif,” ungkap Chalid Said Salim, Direktur Utama PHE.

Subholding Upstream Pertamina berkomitmen untuk terus mendukung swasembada energi demi keberlanjutan masa depan energi Indonesia. (hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |