LaMelo Ball Tunjukkan Performa All-Star, Catat Kemajuan Signifikan di Musim Kelima NBA

2 days ago 14

Charlotte (pilar.id) – Musim 2024-2025 menjadi panggung bagi LaMelo Ball untuk kembali menunjukkan performa setara All-Star bersama Charlotte Hornets. Pemain berusia 23 tahun ini tampil luar biasa di awal musim, mencatatkan langkah maju signifikan dalam berbagai aspek permainan.

Dikutip dari laman NBA, sejak laga pembuka hingga 27 November, Ball bermain dalam 18 pertandingan berturut-turut dan menempati peringkat kedua dalam daftar pencetak poin terbanyak di NBA dengan rata-rata 31,1 poin.

Ia juga mencatatkan 84 tembakan tiga angka dan rata-rata 6,9 assist per pertandingan—peringkat ke-14 liga. Dalam periode tersebut, Ball mencetak tiga pertandingan berturut-turut dengan minimal 35 poin dan mencatatkan 50 poin pada 23 November, menjadi pemain ketiga termuda dalam sejarah NBA yang membukukan catatan 50 poin, 5 rebound, dan 10 assist dalam satu pertandingan.

Meski akhirnya absen dalam NBA All-Star Game di San Francisco meski memuncaki voting penggemar, Ball tetap mencatat rata-rata tertinggi dalam kariernya: 25,2 poin dengan akurasi tembakan 40,5 persen dan 33,9 persen dari tripoin, ditambah 4,9 rebound, 7,4 assist, serta 1,1 steal dari total 47 penampilan.

Pelatih kepala Hornets, Charles Lee, menyatakan optimisme atas peningkatan jumlah pertandingan yang diikuti Ball. “Saya yakin musim depan akan lebih baik. Dia telah menunjukkan dedikasi tinggi sepanjang musim panas lalu,” ujar Lee. “LaMelo memahami pentingnya kehadiran di lapangan demi kesuksesan tim.”

Jeff Peterson, Presiden Operasional Bola Basket Hornets, menambahkan, “Dua musim terakhir dia hanya bermain 22 dan 36 pertandingan. Kini, meski belum sempurna, ada progres nyata. Dia tahu tim butuh dia di lapangan.”

Kurangnya dukungan playmaker seperti Brandon Miller atau Tre Mann membuat Ball harus mengemban beban ofensif lebih besar. Hasilnya, ia mencatat usage rate 34,2 persen—tertinggi kedua di NBA setelah Giannis Antetokounmpo.

“Secara ofensif, dia makin cerdas membaca pertahanan lawan dan menciptakan peluang bagi rekan setimnya,” ujar Lee. “Jika kami bisa menambah kemenangan, pengakuan terhadap kualitasnya akan semakin besar.”

Di sisi pertahanan, Ball menunjukkan peningkatan signifikan. Rata-rata foul per pertandingan turun dari 4,1 menjadi 2,9. Ia juga memimpin tim dalam total deflection (137) dan menempati posisi ke-19 liga untuk deflection per game (minimal 45 laga). Persentase tembakan lawan saat dijaga oleh Ball adalah 49,3 persen, dengan selisih +3,7 persen dibanding saat mereka tidak dijaga olehnya.

“LaMelo lebih fokus secara defensif. Dia menunjukkan kemauan untuk memimpin lewat aksi,” jelas Lee.

Peterson juga menyoroti peningkatan fisik dan daya juang Ball dalam bertahan, termasuk kemampuannya menembus screen dan membantu rebound. “Dia punya ukuran tubuh dan insting yang mendukung untuk menjadi salah satu guard terbaik dalam hal rebound,” katanya.

Namun, masih ada ruang untuk berkembang. “Kekuatan fisik dan konsistensi harus ditingkatkan agar dia bisa tampil maksimal di kedua sisi lapangan,” ungkap Lee. “Ketika dia mampu menjadi perpanjangan tangan pelatih di lapangan, itulah level berikutnya.”

Potensi Ball dinilai masih bisa terus dikembangkan. “LaMelo bisa sejauh yang dia mau. Dia unik, dan sudah tampil di level All-Star. Tapi dia bisa melangkah lebih jauh lagi, dan itulah tantangan musim panas ini,” tutup Peterson. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |