Munchen (pilar.id) – Partai puncak Liga Champions UEFA 2024/2025 akan mempertemukan dua kekuatan besar Eropa, Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan, dalam laga yang dijadwalkan berlangsung di Allianz Arena, distrik Fröttmaning, Munchen, Jerman, pada Minggu, 1 Juni 2025 pukul 02.00 WIB.
Laga ini diprediksi menjadi salah satu final paling bergengsi dalam sejarah kompetisi, mengingat kualitas kedua tim dan perjalanan luar biasa mereka menuju partai puncak.
Perjalanan Menuju Final: Dua Jalur Berbeda
Inter Milan tampil dominan sepanjang fase grup, dengan enam kemenangan termasuk kemenangan penting atas Leipzig (1-0), Monaco (3-0), dan Arsenal (1-0).
Satu-satunya kekalahan datang saat menghadapi Bayer Leverkusen (0-1). Di fase gugur, tim asuhan Simone Inzaghi menunjukkan ketangguhan dengan menyingkirkan Feyenoord, Bayern Munich, dan FC Barcelona — lawan-lawan tangguh yang membuat Nerazzurri pantas disebut favorit.
Sementara itu, PSG harus melalui jalan lebih terjal. Meski tampil kurang meyakinkan di liga domestik, mereka sukses menyingkirkan Manchester City (4-2), Brest (0-3, 7-0), Liverpool (menang adu penalti di Anfield), Aston Villa (3-1, 3-2), dan Arsenal (0-1, 2-1).
Kemenangan beruntun atas tiga tim asal Inggris menjadi bukti bahwa PSG siap mengakhiri penantian panjang mereka di Eropa.
Kekuatan Inter Milan: Taktik dan Kedalaman Skuad
Inter mengandalkan formasi 5-3-2 yang solid. Yann Sommer, penjaga gawang utama asal Swiss, tampil luar biasa dengan rata-rata kebobolan kurang dari satu gol per laga dan 21 clean sheet musim ini.
Di lini belakang, duet Alessandro Bastoni dan Francesco Acerbi tampil konsisten, didukung oleh kembalinya Benjamin Pavard dari cedera.
Di sektor sayap, Denzel Dumfries (11 gol, 6 assist) dan Federico Dimarco (4 gol, 11 assist) menjadi ancaman utama dari sisi lapangan. Mereka memainkan peran penting dalam strategi ofensif tim, terutama dalam mengalirkan bola ke lini tengah dan depan.
Lini tengah Inter diperkuat oleh Hakan Çalhanoğlu, yang berperan sebagai regista dengan kontribusi 11 gol dan 8 assist.
Ia ditemani oleh Henrikh Mkhitaryan dan Nicolò Barella, yang dikenal memiliki visi bermain dan stamina luar biasa. Nama-nama seperti Davide Frattesi dan Piotr Zieliński siap masuk sebagai pelapis untuk menjaga tempo permainan.
Di lini serang, duet Lautaro Martínez (22 gol, 7 assist) dan Marcus Thuram (18 gol, 9 assist) menjadi andalan utama. Lautaro, yang sempat absen karena cedera, diprediksi siap tampil dan mengenakan ban kapten. Mehdi Taremi, yang juga tampil impresif musim ini, kemungkinan akan tampil sebagai pemain pengganti.
PSG: Percaya Diri dengan Semangat Juang Tinggi
Di bawah asuhan pelatih mereka, PSG tampil luar biasa dalam fase gugur. Kemenangan atas klub-klub besar Inggris menunjukkan kedalaman skuad dan kematangan strategi yang telah berkembang jauh.
Walau tak dijelaskan secara mendalam dalam laporan ini, PSG akan mengandalkan bintang-bintang besar seperti Kylian Mbappé, Achraf Hakimi, dan kiper Gianluigi Donnarumma untuk menjadi penentu di final.
Duel Sengit di Munchen
Allianz Arena, markas Bayern Munich, menjadi tempat netral yang prestisius bagi kedua tim. Ini adalah momen penting bagi PSG untuk mengejar gelar pertama mereka di Liga Champions, sementara Inter Milan berusaha menambah koleksi trofi Eropa mereka yang terakhir diraih pada 2010.
Dengan kekuatan penuh dan sejarah panjang di belakang masing-masing klub, laga PSG vs Inter Milan dipastikan akan menghadirkan drama, intensitas, dan aksi kelas dunia yang layak disaksikan oleh seluruh penggemar sepak bola di seluruh dunia. (wid/hdl)