Khofifah Luncurkan KUR Khusus Petani Tebu di Jatim, Dorong Swasembada Gula dan Energi Hijau

2 days ago 13

Bondowoso (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi meluncurkan Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) Klaster Petani Tebu di Kebun Tebu Prajekan, Kabupaten Bondowoso, Selasa (6/5).

Peluncuran ini merupakan upaya konkret Pemprov Jatim dalam mendukung swasembada gula nasional sekaligus mendorong transisi menuju energi hijau berbasis bioetanol.

Program ini terlaksana berkat kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Kementerian Koordinator Perekonomian, serta perbankan, termasuk Bank Jatim.

“Jawa Timur adalah penghasil gula tertinggi di Indonesia. KURsus ini adalah bentuk nyata perjuangan untuk menaikkan kelas petani tebu, dari buruh ladang menjadi pengusaha pangan yang tangguh,” ujar Khofifah dalam sambutannya.

KUR Tebu dengan Bunga 6 Persen, Fasilitasi Peremajaan Kebun

Skema KUR Khusus ini menawarkan suku bunga tetap sebesar 6 persen per tahun. Fitur tersebut juga mendukung peremajaan kebun tebu yang sudah berumur di atas 25 tahun dan adopsi varietas unggul yang mampu meningkatkan rendemen gula dari 7 persen menjadi 8 hingga 9 persen.

“Dengan adanya KURsus ini, petani yang sebelumnya terkendala limit kredit hingga Rp 500 juta kini bisa kembali mengakses permodalan,” jelas Khofifah.

KURsus Dukung Ketahanan Energi dan Green Economy

Gubernur Khofifah menambahkan bahwa program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga menjadi jalan menuju ketahanan energi melalui produksi bioetanol dari tebu.

Ini merupakan bagian dari transformasi energi fosil ke energi terbarukan dalam mendukung net zero emission dan ekonomi hijau (green economy).

“Petani tebu Bondowoso menunjukkan potensi luar biasa. Dari satu hektare kebun, bisa dihasilkan hingga 20 ton gula. Ini langkah strategis, tidak hanya untuk Jawa Timur, tapi juga untuk ketahanan pangan dan energi nasional,” tegasnya.

Produksi Gula Jatim Capai 16,69 Juta Ton, Kontribusi 50 Persen Nasional

Data tahun 2024 menunjukkan bahwa Jawa Timur memproduksi 16,69 juta ton tebu dari 238.135 hektare lahan. Jumlah itu setara dengan 1,26 juta ton gula kristal putih atau sekitar 50 persen dari total produksi nasional, dengan rendemen rata-rata 7,58 persen.

“Ini menegaskan posisi Jatim sebagai lumbung pangan dan kontributor utama gula nasional,” ujar Khofifah.

Seruan untuk Perbankan dan Kolaborasi Berkelanjutan

Khofifah mengajak semua pihak, khususnya lembaga perbankan, untuk mendukung penuh penyaluran KUR Khusus ini secara cepat dan tepat sasaran.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan dengan PT SGN, termasuk dalam penyediaan bibit unggul dan penyerapan hasil panen.

Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, menambahkan bahwa KURsus mampu mengatasi dua masalah utama petani tebu, yakni keterbatasan akses permodalan dan perbaikan struktur varietas tanaman.

“Pilot project ini kita mulai di Jawa Timur, dan pecah telur peluncurannya di Bondowoso,” ujar Mahmudi.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan simbolis Program Irigasi Manis dan KUR kepada petani, dengan nominal antara Rp 35 juta hingga Rp 100 juta per petani penerima manfaat. (rio/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |