Sinopsis Peppermint (2018): Aksi Balas Dendam Jennifer Garner yang Sarat Kontroversi

3 hours ago 10

Bandung (pilar.id) – Peppermint adalah film aksi thriller asal Amerika Serikat yang dirilis pada 2018 dengan arahan sutradara Pierre Morel, sosok di balik film sukses Taken. Dibintangi oleh Jennifer Garner, film ini menghadirkan kisah seorang ibu yang berubah menjadi vigilante demi menuntut balas atas kematian suami dan anaknya.

Meski membawa premis menarik, Peppermint justru mendapat respons negatif dari kritikus. Namun, penampilan Jennifer Garner dinilai cukup menghidupkan film yang sarat adegan brutal ini.

Alur Cerita Film Peppermint

Riley North (Jennifer Garner) adalah seorang bankir dengan kehidupan sederhana bersama suami, Chris (Jeff Hephner), dan putri mereka, Carly (Cailey Fleming). Hidup Riley berubah drastis ketika suami dan anaknya tewas ditembak oleh anak buah Diego Garcia (Juan Pablo Raba), bos kartel narkoba kejam.

Meski Riley berhasil mengenali para pelaku, sistem hukum yang korup membuat kasus itu dibatalkan. Frustrasi dan putus asa, Riley menghilang.

Lima tahun kemudian, ia kembali dengan identitas baru, penuh keterampilan bertarung dan persenjataan lengkap. Riley melancarkan aksi balas dendam brutal terhadap kartel narkoba, aparat korup, hingga hakim yang membebaskan pembunuh keluarganya.

Jennifer Garner dalam Peppermint (2018)Jennifer Garner dalam Peppermint (2018)

Produksi Film

Naskah Peppermint ditulis oleh Chad St. John, terinspirasi dari karakter antihero Marvel, The Punisher. Pierre Morel mengarahkan film ini setelah sebelumnya sukses membangun reputasi lewat Taken (2008).

Jennifer Garner melakukan latihan intensif selama tiga bulan sebelum syuting. Latihan meliputi tinju, senjata api, hingga stunt action bersama Shauna Duggins, stunt double langganannya sejak Daredevil dan Elektra.

Syuting berlangsung di California selama sekitar 50 hari. Judul Peppermint sendiri merujuk pada es krim rasa kesukaan putri Riley yang dimakan sebelum kematiannya.

Rilis dan Box Office

Film ini tayang perdana di Los Angeles pada 28 Agustus 2018 sebelum dirilis secara luas di Amerika Serikat pada 7 September 2018.

Dengan bujet produksi sekitar USD 25 juta, Peppermint meraup pendapatan global USD 53,8 juta. Pada pekan pembukaannya, film ini menghasilkan USD 13,4 juta dan menempati posisi kedua box office, kalah dari film horor The Nun.

Respons Kritik

Sayangnya, Peppermint mendapat ulasan buruk dari kritikus. Di Rotten Tomatoes, film ini hanya mengantongi skor 13% dari 150 ulasan. Sementara di Metacritic, nilainya 29/100 yang dikategorikan “umumnya tidak disukai”.

Namun, penonton memberikan respons lebih positif. Berdasarkan survei CinemaScore, Peppermint meraih nilai “B+”. Beberapa kritikus menilai film ini memang minim orisinalitas, namun tetap menawarkan aksi brutal yang memuaskan penonton penggemar film vigilante.

Frank Scheck dari The Hollywood Reporter menyebut film ini sebagai “Death Wish versi steroid,” sedangkan Jude Dry dari IndieWire menilai Garner tampil memukau meski sayangnya terjebak dalam naskah yang lemah.

Peppermint adalah film aksi balas dendam yang mengandalkan kharisma Jennifer Garner sebagai pusat cerita. Meski gagal memikat kritikus karena plot yang dianggap klise, film ini masih cukup menghibur bagi penonton yang mencari tontonan aksi penuh adrenalin. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |