Roma (pilar.id) – Laga panas Serie A akhir pekan ini akan mempertemukan AS Roma kontra Inter Milan di Stadio Olimpico, Minggu (19/10) dini hari WIB. Duel ini bukan sekadar pertarungan dua klub besar, tapi juga menjadi ujian awal perebutan posisi puncak klasemen.
Roma, yang kini menempati posisi kedua, tampil impresif dengan meraih lima kemenangan dari enam laga Serie A musim ini. Salah satu kemenangan paling berkesan datang saat menundukkan Lazio dalam Derby della Capitale. Dengan koleksi 15 poin, pasukan Gian Piero Gasperini bersaing ketat dengan juara bertahan Napoli di papan atas.
Kunci sukses Roma sejauh ini ada pada lini pertahanan yang solid. Mereka baru kebobolan dua gol di liga, dengan kiper Mile Svilar mencatat beberapa clean sheet penting. Dalam laga terakhir sebelum jeda internasional, Roma menundukkan Fiorentina 2-1 berkat gol Matias Soule dan Bryan Cristante, meski sempat tertinggal lebih dulu.
Namun, ujian sesungguhnya akan datang dari Inter Milan — tim dengan serangan paling produktif di Serie A. Skuad asuhan Cristian Chivu telah mencetak 17 gol dari enam pertandingan, dengan sembilan pemain berbeda menyumbang gol. Inter juga tengah dalam tren positif, mencatat lima kemenangan beruntun di semua kompetisi, termasuk dua kemenangan di fase grup Liga Champions.
Lini depan Inter yang dipimpin Lautaro Martinez sedang tajam. Kapten asal Argentina itu telah mencetak empat gol dalam tiga penampilan terakhir. Ia kemungkinan akan berduet dengan Ange-Yoan Bonny, yang juga sedang dalam performa menanjak. Sementara Marcus Thuram dan Matteo Darmian masih absen karena cedera.
Di sisi lain, Roma memiliki beberapa opsi di lini depan. Gasperini dihadapkan pada dilema memilih antara Evan Ferguson, yang bersinar bersama timnas Irlandia, dan Artem Dovbyk, yang baru mencetak gol perdananya di Serie A. Matias Soule, pahlawan kemenangan atas Inter musim lalu, juga akan kembali jadi tumpuan serangan Giallorossi.
Secara historis, Inter memiliki rekor impresif saat melawan Roma di Olimpico. Mereka tidak terkalahkan dalam delapan pertemuan terakhir di kandang Roma, bahkan memenangkan empat laga terakhir di ibu kota Italia. Inter juga selalu mencetak gol dalam 11 laga tandang beruntun melawan Roma, dengan rata-rata lebih dari dua gol per pertandingan.
Meski begitu, Gasperini berharap performa tangguh timnya di lini belakang bisa menjadi kunci untuk memutus rekor buruk itu. “Kami harus tampil disiplin dan memanfaatkan setiap peluang kecil. Inter dalam performa terbaiknya, tapi kami juga percaya diri bermain di depan pendukung sendiri,” ujarnya dalam konferensi pers pra-laga.
Pertandingan ini akan menjadi adu strategi menarik antara dua pelatih dengan karakter berbeda: Gasperini, sosok berpengalaman dengan pendekatan taktis yang matang, melawan Chivu, pelatih muda yang membawa energi baru dan filosofi menyerang cepat.
Dengan pertahanan terkuat melawan serangan paling tajam di Italia, duel Roma vs Inter Milan diprediksi berjalan ketat dan sarat drama. Siapa pun pemenangnya, laga ini bisa menjadi penentu arah perebutan Scudetto musim 2025/2026.
Perkiraan Susunan Pemain:
AS Roma (3-4-2-1):
Svilar; Celik, Mancini, Ndicka; Wesley, Cristante, Kone, Tsimikas; Soule, Pellegrini; Dovbyk.
Inter Milan (3-5-2):
Sommer; Akanji, Acerbi, Bastoni; Dumfries, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Bonny, Martinez. (wid/hdl)