Barcode vs RFID: Teknologi Identifikasi Data untuk Efisiensi Bisnis Modern, Porta Beberkan Keunggulannya

7 hours ago 6

Jakarta (pilar.id) – Di tengah pesatnya transformasi digital, pengelolaan data dan inventaris menjadi elemen kunci dalam menjaga efisiensi operasional bisnis.

Dua teknologi yang paling sering digunakan untuk kebutuhan tersebut adalah Barcode dan RFID (Radio Frequency Identification).

Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni mengenali dan melacak barang, cara kerja serta manfaat yang ditawarkan berbeda secara signifikan.

Barcode: Murah, Cepat, dan Efisien untuk Operasional Sederhana

Teknologi barcode telah digunakan selama puluhan tahun dan masih menjadi solusi utama di berbagai sektor seperti ritel, manufaktur, hingga logistik. Sistem ini bekerja dengan pola garis vertikal dan angka unik yang menyimpan informasi produk.

Data dibaca melalui scanner barcode yang memancarkan sinar laser untuk menerjemahkan kode menjadi informasi digital.

Menurut Dewi Misnasari, Product Manager Porta, barcode tetap menjadi pilihan tepat untuk bisnis dengan kebutuhan identifikasi cepat dan biaya rendah.

“Barcode mudah diterapkan, perangkatnya terjangkau, dan cocok untuk operasional yang tidak terlalu kompleks,” ujar Dewi.

Namun, barcode memiliki keterbatasan karena proses pembacaannya bersifat line of sight, yaitu scanner harus diarahkan langsung ke kode agar dapat terbaca. Kondisi seperti pencahayaan minim atau label yang kotor dapat menghambat proses identifikasi barang.

RFID: Otomatis, Cepat, dan Ideal untuk Skala Besar

Berbeda dengan barcode, RFID memanfaatkan gelombang radio untuk mentransfer data antara tag (chip kecil yang menempel pada produk) dan reader (alat pembaca). Teknologi ini memungkinkan pembacaan data massal tanpa kontak langsung, bahkan dari jarak beberapa meter.

“RFID memberikan efisiensi tinggi karena dapat membaca ratusan tag dalam hitungan detik. Teknologi ini ideal untuk perusahaan yang membutuhkan kontrol inventori real time, pelacakan aset otomatis, dan keamanan data lebih baik,” jelas Dewi.

Selain efisien, RFID memiliki fleksibilitas tinggi karena tag-nya dapat digunakan kembali dan memiliki kapasitas penyimpanan data lebih besar dibanding barcode. Namun, biaya implementasinya relatif lebih tinggi, baik dari sisi perangkat keras maupun integrasi sistem.

Menentukan Pilihan: Barcode atau RFID?

Menurut Dewi, pemilihan teknologi harus disesuaikan dengan skala dan kebutuhan bisnis.

Barcode cocok untuk toko ritel, gudang, atau usaha kecil dengan volume barang besar namun sistem pelacakan sederhana.

RFID lebih tepat untuk industri logistik, manufaktur, rumah sakit, dan sektor lain yang membutuhkan otomatisasi tinggi.

“Setiap teknologi punya keunggulan masing-masing. Yang penting adalah memahami kebutuhan bisnis dan memilih solusi yang efisien serta berkelanjutan,” tambah Dewi.

Sebagai IT distributor terkemuka di Indonesia, Porta berkomitmen membantu bisnis bertransformasi melalui solusi teknologi yang inovatif dan relevan.

Perusahaan ini menghadirkan beragam produk dan layanan, mulai dari perangkat keras seperti scanner, printer, dan tag Barcode maupun RFID, hingga konsultasi, pelatihan, dan dukungan teknis bagi mitra bisnis.

“Kami di Porta percaya bahwa teknologi yang tepat dapat membawa bisnis menuju efisiensi dan keunggulan kompetitif. Karena itu, kami terus menghadirkan solusi yang canggih sekaligus relevan dengan kebutuhan pelanggan,” tutup Dewi.

Dengan dunia bisnis yang semakin cepat dan kompetitif, pilihan antara Barcode dan RFID tidak hanya soal harga, tetapi juga menyangkut efisiensi, keandalan, dan skalabilitas jangka panjang. Apa pun pilihannya, Porta siap menjadi mitra teknologi terpercaya dalam menyediakan solusi identifikasi cerdas yang mendukung pertumbuhan bisnis di era digital. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |