Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Selatan memberikan edukasi kepada remaja terkait anti narkoba lewat Program "Remaja Anti Narkoba Jakarta Selatan" (Ransel).
"Pada bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat, BNNK melaksanakan sejumlah kegiatan prioritas nasional seperti program Ransel," kata Kepala BNNK Jakarta Selatan Kombes Polisi Bambang Yudistira di Jakarta, Selasa.
Langkah ini sejalan dengan Astacita ketujuh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yakni memperkuat pencegahan dan pemberantasan narkoba sebagai bagian dari visi "Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045".
BNNK Jakarta Selatan sepanjang 2025 telah melaksanakan berbagai program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) secara terintegrasi di wilayah tersebut.
Bambang menjelaskan Program "Ransel" bertujuan membentuk karakter remaja agar lebih tangguh dalam menghadapi bahaya narkoba.
Kemudian, program pencegahan lainnya yakni pembentukan Kelurahan Bersinar dan Program Pendidikan Anti Narkoba pada Keluarga.
Baca juga: Polisi ungkap empat kasus narkoba yang menonjol Oktober-Desember 2025
Salah satu lokasi prioritas program ini, yakni Kelurahan Cilandak Barat, lantaran masyarakat di wilayah tersebut memiliki kepedulian tinggi terhadap bahaya narkoba.
“Di Cilandak Barat masyarakatnya aktif dan peduli. Di sana juga telah terbentuk relawan atau satgas anti narkoba yang berperan langsung di lingkungannya,” katanya.
Melalui Program "Ransel", pihaknya memberikan pelatihan ketahanan diri kepada remaja agar mampu menolak ajakan penyalahgunaan narkoba.
Materi yang diberikan meliputi penguatan kualitas diri, pembelaan diri (self-defense), pengelolaan stres serta komunikasi efektif dengan teman sebaya.
“Tujuannya membentuk karakter remaja agar lebih tangguh dalam menghadapi pengaruh negatif dan bahaya narkoba,” katanya.
Baca juga: BNKK Jaksel rehabilitasi 713 pengguna narkoba pada 2025
Ia menerangkan, selain pencegahan, pihaknya juga melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui bimbingan teknis kemampuan di kawasan rawan narkoba.
Salah satu kegiatan yang dilakukan yakni pelatihan barista atau peracik kopi di Kelurahan Cilandak Barat dengan melibatkan perwakilan warga dari sejumlah RW.
Kemudian, sebagai langkah deteksi dini, sepanjang 2025 BNNK telah melaksanakan tes urine terhadap 5.516 orang dari swasta, masyarakat, instansi pemerintah dan pendidikan.
BNNK Jakarta Selatan (Jaksel) merehabilitasi sebanyak 713 pengguna narkoba pada 2025 sebagai upaya pelayanan maksimal bagi masyarakat.
Pada tahun yang sama, BNN Kota Jakarta Selatan juga mencatatkan prestasi dengan hasil Survei Indeks Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba (IKOTAN) kategori Sangat Tanggap dengan nilai A (3,30) serta Indeks Kemandirian Partisipasi (IKP) kategori Sangat Mandiri dengan nilai A (3,91).
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































