Roma (pilar.id) – Bologna memulai perjalanan mempertahankan gelar Coppa Italia 2025-2026 dengan ujian langsung berupa Derby Emilia-Romagna saat menjamu Parma di Stadio Dall’Ara, Kamis. Laga babak 16 besar ini menjadi awal pembuktian Bologna setelah sukses besar musim lalu.
Pada Mei lalu, Bologna mengakhiri penantian panjang selama 51 tahun untuk kembali mengangkat trofi mayor setelah menaklukkan AC Milan di final Coppa Italia.
Keberhasilan tersebut memunculkan atmosfer positif yang masih terasa pada musim ini. Klub berjuluk Rossoblu itu kini bersaing di papan atas Serie A dan berada di jalur yang tepat untuk mengamankan tiket menuju fase playoff Liga Europa.
Sebelum mengalami hasil mengejutkan saat dikalahkan Cremonese pada awal pekan, Bologna mencatat 12 laga beruntun tanpa kekalahan di semua kompetisi. Pertandingan melawan Cremonese menjadi titik balik yang tidak diharapkan, meski Riccardo Orsolini nyaris membuka keunggulan sebelum tim tamu mencetak dua gol. Orsolini sempat memperkecil ketertinggalan melalui penalti, namun gol kedua Jamie Vardy pada babak kedua mengunci kemenangan lawan.
Tanpa banyak waktu untuk menyesal, Bologna kini bersiap menjalani laga Coppa Italia ke-300 dalam sejarah klub. Pertemuan ini juga memiliki arti tersendiri karena untuk pertama kalinya Derby Emilia-Romagna digelar di Stadio Dall’Ara dalam ajang Coppa Italia, setelah satu-satunya duel sebelumnya berlangsung di Parma empat dekade lalu. Bologna menang 3-1 pada pertemuan terakhir di Serie A, sehingga Parma membawa misi balas dendam.
Parma Cari Momentum di Tengah Perjuangan Bertahan
Parma memasuki pertandingan ini dengan tekanan tinggi setelah kekalahan 0-2 dari Udinese menempatkan mereka di posisi genting mendekati zona degradasi. Perjalanan klub sejak bangkit dari kebangkrutan masih belum stabil, namun ambisi untuk mempertahankan status di Serie A tetap menjadi fokus utama.
Sebelum melawan Bologna, Parma telah melalui dua putaran Coppa Italia dengan menyingkirkan Pescara dan Spezia, yang terakhir harus ditentukan lewat adu penalti. Namun, daftar absen menjadi perhatian bagi pelatih Carlos Cuesta. Dua bek utama, Alessandro Circati dan Abdoulaye Ndiaye, bersama kiper Zion Suzuki dipastikan tidak tersedia. Posisi penjaga gawang kemungkinan menjadi ajang persaingan antara Edoardo Corvi dan rekrutan anyar Vicente Guaita.
Di lini depan, Mateo Pellegrino telah mencetak tiga gol di ajang ini dan biasanya didampingi oleh Patrick Cutrone, meski rotasi dapat terjadi menyesuaikan kebutuhan tim.
Rotasi Bologna dan Peluang Susunan Pemain
Pelatih Vincenzo Italiano memiliki jadwal padat pada Desember, termasuk laga Serie A, Liga Europa, hingga Supercoppa Italiana. Rotasi kemungkinan besar dilakukan, memberi kesempatan bermain lebih banyak kepada Emil Holm, Lewis Ferguson, dan pemain pelapis lainnya. Orsolini, yang memiliki catatan delapan gol dari 14 penampilan Coppa Italia, berpotensi diistirahatkan.
Sementara itu, Bologna masih kehilangan Martin Vitik, Remo Freuler, dan Lukasz Skorupski karena cedera.
Prediksi Laga dan Susunan Pemain
Dengan peluang bertemu AC Milan atau Lazio di perempat final, Bologna diprediksi tampil lebih agresif meski melakukan rotasi.
Parma yang fokus pada perjuangan keluar dari ancaman degradasi diperkirakan kesulitan mengimbangi intensitas tuan rumah. Dalam situasi ini, Bologna tetap menjadi favorit untuk melangkah ke babak berikutnya dan menjaga asa mempertahankan trofi Coppa Italia.
Bologna
Ravaglia; Holm, Lucumi, Heggem, Lykogiannis; Moro, Ferguson; Orsolini, Fabbian, Rowe; Dallinga
Parma
Guaita; Delprato, Troilo, Valenti; Britschgi, Estevez, Cremaschi, Lovik; Oristanio, Almqvist; Pellegrino (wid/hdl)

2 days ago
14

















































