Canva Luncurkan Fitur AI Terbaru, Siap Tantang Dominasi Adobe dan Microsoft

7 hours ago 7

Jakarta (pilar.id) – Platform desain grafis Canva kembali mengguncang industri kreatif global dengan meluncurkan serangkaian fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) terbaru.

Inovasi ini memperkuat posisinya sebagai pesaing utama Adobe dan Microsoft, sekaligus memperluas jangkauan Canva ke ranah perangkat lunak produktivitas kerja.

Fitur baru tersebut memungkinkan integrasi penuh antara produk spreadsheet Canva dan seluruh ekosistem desainnya.

Melalui kemampuan AI yang lebih cerdas, sistem kini dapat memahami konteks perintah pengguna, apakah untuk menambahkan elemen desain, membuat teks, atau mengambil data dari spreadsheet, sehingga hasil desain menjadi lebih dinamis dan interaktif.

Dengan pembaruan ini, pengguna dapat membuat desain yang terhubung langsung dengan data, misalnya iklan Facebook berbasis preferensi pelanggan yang tersimpan dalam spreadsheet.

AI yang Lebih Adaptif dan Terintegrasi

Sejak pembaruan besar terakhir pada April, Canva memperluas fokus dari sekadar desain grafis menuju perangkat kerja terpadu, menantang dominasi Microsoft 365 dan Google Workspace.

Kini, Canva Sheets terhubung langsung dengan produk lain seperti Canva Code dan fitur AI Image Generator, sehingga seluruh data dapat digunakan lintas aplikasi untuk menghasilkan desain yang lebih presisi dan sesuai kebutuhan.

Langkah ini menjadi salah satu penerapan awal dari agentic AI — sistem kecerdasan buatan yang mampu melakukan beberapa tahapan tugas tanpa intervensi manusia secara langsung.

Canva memanfaatkan konsep tersebut untuk menghubungkan berbagai produknya, menjadikan desain dapat dibuat secara otomatis berdasarkan data yang dimasukkan pengguna.

Selain itu, Canva juga memperkenalkan fitur baru seperti:

  • Formulir web interaktif
  • Pembuatan materi pemasaran otomatis seperti email dan konten promosi
  • Asisten desain berbasis AI yang membantu memilih tata letak dan gaya visual

Fitur-fitur tersebut mendapat dukungan penuh dari sistem AI terpusat yang menghubungkan semua data pengguna melalui Canva Sheets.

Langkah Berani Canva: Affinity Kini Gratis

Selain inovasi AI, Canva juga menyerang langsung pasar Adobe dengan membuat Affinity, perangkat lunak pengolah gambar yang diakuisisi senilai lebih dari US$1 miliar pada 2024, menjadi gratis untuk semua pengguna.

Sebelumnya, Affinity dijual seharga sekitar US$120 per lisensi sebagai alternatif ekonomis dari Adobe Photoshop. Kini, dengan menggratiskannya, Canva memperluas basis pengguna sekaligus meningkatkan daya saing terhadap produk Adobe yang berbayar.

Langkah ini juga dinilai sebagai strategi loss leader — menarik pengguna besar-besaran sambil mempersiapkan langkah menuju penawaran saham perdana (IPO).

CEO Affinity Ash Hewson menegaskan bahwa platformnya tidak akan menggunakan karya pengguna untuk melatih model AI, sebuah pernyataan yang dianggap sebagai sindiran terhadap Adobe.

Tahun 2024 lalu, Adobe menghadapi kritik tajam atas perubahan kebijakan layanan yang memungkinkan penggunaan karya pengguna untuk pengembangan AI, sebelum akhirnya menarik kembali kebijakan tersebut setelah menuai kecaman.

Persaingan Semakin Panas di Industri Desain Digital

Langkah agresif Canva memperlihatkan upayanya untuk menguasai pangsa pasar desain digital dari berbagai sisi, mulai dari desain grafis, analisis data, hingga otomasi pemasaran.

Dengan menggabungkan kecerdasan buatan dan kemudahan antarmuka, Canva kini bukan hanya sekadar alat desain visual, tetapi juga platform kerja kreatif terpadu yang siap bersaing dengan raksasa teknologi seperti Adobe, Microsoft, dan Google.

Meski masih memiliki keterbatasan, terutama dalam generasi gambar manusia oleh AI, peningkatan kemampuan memahami konteks perintah menjadikan Canva salah satu platform AI desain paling adaptif saat ini. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |